JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan sebanyak 446 kios lapak pedagang di Jembatan Penyeberangan Multifungsi (JPM) atau skybridge di Tanah Abang. Nantinya pedagang di sana akan dikenakan retribusi bulanan sebesar Rp500 ribu.


"Ya kita hitung kurang lebih untuk keamanan, penerangan, kebersihan, perawatan, dan lain-lain Rp 16 ribu per hari, tapi Rp500 ribu per bulannya, dan ini sudah kita sosialisasikan dibantu oleh pihak wali kota," kata Direktur PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan ketika berada di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat 12 Oktober 2018.


Saat ini, lanjut dia, baru 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah mendaftar akan menjajakan dagangannya di sana. Menurut Yoory, para pedagang tersebut tidak keberatan dengan besaran biaya itu.

"Oke banget. Positiflah. Kita kasih cash periode sampai dengan 1 Januari. Barulah mereka mulai bayar," imbuh dia.

Yoory membeberkan, total 446 kios yang sudah disiapkan tidak bisa ditambah. Mereka yang tak dapat kesempatan akan dicarikan lahan di sekitaran Tanah Abang.

"Kita cuma punya 446 kios. Kita punya lahan juga di sana. Kita lihat bisa dipakai untuk TPS (tempat penampungan sementara) atau enggak, atau dari Pasar Jaya juga ada solusi," terangnya.

(Baca juga: Jembatan Multiguna Tanah Abang Diprediksi Kelar Pertengahan Oktober)
 



Sebelumya, Skybridge Tanah Abang rencananya mulai difungsikan pada 15 Oktober 2018. Skybridge yang akan difungsikan baru sebagian, yakni arah selatan, jembatan dari stasiun ke arah Pasar Blok G.
(han)