SEJARAH BANGSA YAHUDI
Surat Al Baqarah ayat 40, Allah mulai
menyebutkan Bani Israil. Agar kita dapat mengikuti cerita Al Quran mungkin ada
baiknya kita ketahui siapakah Bani Israil itu?. Berikut ini adalah sejarah
ringkas mengenai Bangsa Yahudi.
Perkawinan nabi Ibrahim dengan Sarah,
berdomisili di Palestina melahirkan nabi Ishaq, hasil perkawinan nabi Ishaq
dengan seorang wanita Babilon melahirkan nabi Yakub. Nabi Yakub melahirkan 12
anak diantaranya yang terkenal dengan nama Israil, Yahuda, Imran dan nabi
Yusuf yang berdomisili di Mesir. Dari itu maka istilah bani Israil dan
Yahudi adalah rumpun bangsa yang lahir dan dibesarkan dalam udara Fir'aunisme
di Mesir, sepeninggalan nabi Yusuf as.
Sunnah Yusuf adalah salah satu dari kelanjutan sunnah Ibrahim yang berhasil membentuk pandangan rakyat Mesir dikala itu (abad 19 SM) dengan satu ajaran menurut sunnah rasul, dimana nabi Yakub sekeluarga memboyong ke Mesir. Selanjutnya sepeninggalan nabi Yakub dan Yusuf terpecah-pecah kedalam klan Bani Israil, Klan Yahudi, keluarga Imran, dsb. Sampai-sampai menggoncangkan perimbangan dengan penduduk asli, bangsa Qubti, sehingga merupakan golongan manusia yang tidak disenangi.
Akhirnya semenjak Fir'aun dinasty Ramses II, sebagai akibat dari perang Hikos, bani Israil dan Yahudi, dsb. Digusur dan diperbudak di Mesir.
Sunnah Musa, adalah sunnah turunan nabi Yakub melalui keluarga Imran di Mesir. Akhirnya nabi Musa berhasil membebaskan bani Israil dan Yahudi dan menyatakan Iman di Palestina. Sepeninggal nabi Musa dan Harun maka muncul Musa Samiri yang melakukan aduk-adukan Taurat ms Musa sehingga pada abad 11 SM menjadi makanan empuk peradaban Kreta dari bangsa Filistin dengan rajanya Jalut.
Sunnah Daud dan Sulaiman, merupakan kebangkitan kembali sunnah turunan Yakub, yaitu Zabur ms Daud yang membebaskan bani Israil dan Yahudi dari perbudakan Jalut. Dengan kemenangan Zabur ms Daud Bani Israil dan Yahudi kembali berhasil menguasai permukaan bumi Kan'an yang berpusat di Palestina, diperkirakan pada abad 10 SM, yang dilanjutkan dengan sunnah Sulaiman. Sepeninggal beliau terjadi lagi aduk-adukan Nur-Dzulumat ms Syayathin yang akhirnya membikin bani israil dan Yahudi dihancurkan oleh bangsa Asyiria (Tiglat Pelasar) dan bangsa Babilonia (Nebukadnezar) sehingga menjadi tawanan selama 100 tahun lebih di Babilonia.
Sepeninggalan nabi Daud dan Sulaiman, bani Israil dan Yahudi pecah belah, wilayah utara menjadi Yudea dan didominir oleh Yahudi, bagian selatan menjadi Israilia dan didominir oleh bani Israil. Raja Asyiria, Sargon II, dalam tahun 722 SM menaklukkan wilayah Israilia, bani Israil ditawan dan diangkut ke Babilonia. Selanjutnya Asyiria ditaklukkan oleh Babilonia maka bani Israil menjadi piala bergilir pindah tangan menjadi tawanan bangsa Babilonia. Akhirnya Babilonia (Nebukadnezar) menaklukkan Yudea dlm tahun 597 SM dan Yahudi ditawan dan diangkut ke Babilonia pula.
Setelah wilayah israil dicaplok oleh Sargon II, demi kepentingan Politik dan guna menyesuaikan diri maka raja Josiah dari Yudea mereformasikan sisa-sisa peninggalan Musa dan Harun terdiri dari Dokumen J (Jehovah) dan Dokumen E (Elohim) menjadi satu Dokumen D (Lima kitab yang memberi hukum = Peunteteuh), yaitu lima kitab bagian permulaan menjadi satu kitab suci yang bernama Perjanjian Lama.
Pada tahun 560 SM bangsa Babilonia dikalahkan oleh bangsa Persia Lama dibawah pimpinan raja Cyrus yang dilanjutkan oleh Cambyses. Bani Israil dan Yahudi dibebaskan dari tawanan di Babilonia dan diperbolehkan pulang untuk membangun kembali Palestina.
Bani Israil dan Yahudi yang pulang kembali ke Palestina dibawah pimpinan Ezra dan Nehemiah adalah golongan yang fanatik membabi buta ingin membangun satu masyarakat Yahudi secara konsekwen menurut kitab perjanjian lama. Dari golongan ini kelak lahir gerakan Zionisme. Untuk itulah Ezra dan Nehemiah melakukan satu Fusi atau Unifikasi terakhir tahun 444 SM dengan menambahkan dokumen P (Deuteronomy/Peuteteuh) menjadi lima kitab bagian pertama perjanjian lama (kitab kejadian, kitab keluaran, kitab Imamat orang Lewi, kitab Ulangan dan kitab Bilangan) yang dipopulerkan sebagai buah tangan nabi Musa sendiri.
Sebaliknya bani Israil dan Yahudi yang sudah mengenyam alam pikiran Yunani, mereka menganggap bahwa kitab perjanjian lama harus ditafsirkan memenuhi kepentingan masyarakat yang sudah berubah, hasilnya lahirlah Ilmu Pengetahuan Barat yang Naturalisme dan Idealisme. Perguruan-perguruan tinggi seperti Sarbone, Oxford, Havard dsb adalah kelanjutan dari Talmudisme (akademi ajaran Yahudi). Golongan bani Israil dan Yahudi yang demikian tidak mau pulang ke Palestina dan menyelinap didalam berbagai bangsa sehingga mewarnai kehidupan bangsa-bangsa di dunia ini. Dari itu maka mereka disebut Diaspora, mereka kelak menjadi Amerika, Portugis, Swis, Rusia, Polandia, Rumania, Norwegia, Yugoslavia, Bulgaria, dsb.
Yahudi dan bani Israil adalah makhluk Allah yg dikaruniai kemampuan lebih hebat dibanding dengan lainnya oleh karena Allah terus menerus menurunkan Ilmu ms Rasul-NYA didalam pangkuan bangsa mereka selama 2000 tahun. Mereka bekerja dengan dua ide yang bukan saja telah menyelamatkan diri dari kemusnahan bangsa nya tetapi terus menerus mempengaruhi dunia barat sekarang ini. Idea pertama, adalah pengundang-undangan sebagian dari kitab sucinya sehingga menghadiahkan kepada dunia kitab Perjanjian Lama dan perjanjian Baru. Idea kedua ialah penyelubungan idea-idea yang berbau Yahudi untuk dieksport, ini telah memberikan kepada dunia pertama-tama agama kristen, selanjutnya Islamisme (Buku : Desain Yahudi atau kehendak Tuhan, oleh Max I Dimont). Max I Dimont mengatakan dalam bukunya The Indestructible Jews, Yahudi dan bani Israil memiliki tiga tahap perjalanan yakni tahap I sejak nabi Ibrahim s/d nabi Isa, 2000 tahun pertama dimana Yahudi berpencar ke sepenjuru dunia bagaikan bola-bola api. Tahap ke II sejak nabi Isa s/d Ben Gurion (Perdana Mentri Israel– 1948) sebagai 2000 tahun kedua dimana Yahudi berhasil menghimpun kekuatan menjadi satu kekuatan dunia. Dan terakhir tahap III dari Ben Gurion s/d masa yang akan datang Yahudi akan menyelesaikan tugas akhirnya yaitu menjadi pemimpin umat manusia dipermukaan bumi ini.
Sepeninggalan nabi Isa kembali Yahudi mengaduk-aduk Injil ms Isa dibawah pimpinan Rabbi Yochanan Bin Zakkai dengan alam pikiran Majusi, Romawi, Yunani menjadi kitab perjanjian lama (old testament) atas hak cipta Musa dan Daud dan dengan merk perjanjian Baru (new Testament) atas hak cipta anak Maryam, anak Allah, dan bukunya dapat kita baca sekarang dalam bahasa Indonesia dengan judul AL KITAB.
PERJALANAN YAHUDI DARI TAHUN KE TAHUN MENUJU NEGARA ISRAEL
- Tahun 2000 SM, Bangsa Amorites, Canaanites (kelak dikenal sebagai bangsa Phoenisia), dan bangsa Semitic yang lain memasuki daerah Palestina (Kanaan). Kemudian sekitar 1800 sampai 1500 SM, bangsa Semitic (Hebrews) hijrah dari Mesopotamia (Iraq) dan menetap di Canaan, yang kemudian dikenal sebagai bangsa Israel. Kemudian Sebagian bangsa Israel hijrah ke Mesir (Egypt).
- Tahun 1200-an SM, Musa memimpin bangsa Israel hijrah keluar Egypt, dan mereka kembali ke Kanaan.
- Tahun 1100 s/d 1000 SM, bangsa Philistines (Raja Saul) dan the Israelites saling bertarung.
- Tahun 1000 SM, bangsa Israel yang dipimpin oleh Daud berhasil menaklukkan Philistine.
- Tahun 928 SM, Sulaiman, penerus Daud, wafat maka selanjutnya bangsa Israel terpecah dua. Wilayah utara Palestina dikuasai oleh kerajaan Israel dan wilayah selatan Palestina dikuasai oleh kerajaan Judah.
- Tahun 722 atau 721 SM, Asyiria (Iraq) menguasai kerajaan Israel dan bangsa Yahudi diperbudak di Babilonia. Seratus tahun kemudian Imperium Babilonia menaklukkan Asyiria.
- Tahun 587 atau 586 SM, Imperium Babilonia menaklukkan kerajaan Judah dan menghancurkan bangunan Sulaiman di Jerusalem. Bangsa Yahudi diperbudak di Babilonia. 50 tahun kemudian Imperium Babilonia ditaklukkan oleh Imperium Persia (Raja Cyrus). Cyrus, mempersilakan bangsa Yahudi kembali dan membangun Palestina (yerusalem).
- Tahun 530 s/d 331 SM, Alexander the Great menaklukkan Imperium Persia. Setelah wafatnya Alexander di tahun 323 SM, jendralnya memecah Imperiumnya. Salah satu jendralnya, Seleucus, mendirikan dynasty yang mengusai daerah Palestina sekitar 200 SM. Seleucus mengizinkan praktek Judaisme. Tatapi kemudian, salah satu Raja pada Dinasty ini, Antiochus IV, berusaha melarang Judaisme.
- Tahun 167 SM, bangsa Yahudi dibawah pimpinan the Maccabeans (Judah Maccabea anak dari Mattathias) mengusir dinasty Seleucids dari Palestine. Bangsa Yahudi berhasil membangun kerajaan yang merdeka, yang disebut Judah.
- Tahun 63 SM, Imperium Romawi menguasai Judah, sehingga Judah menjadi dibawah kekuasaan Romawi. Romawi menyebutnya wilayah Yudea. Isa lahir di Bethlehem yaitu pada zaman awal pemerintahan Romawi.
- Tahun 66 s/d 132, Pemerintahan Romawi berhasil meredam pemberontakan bangsa Yahudi. Tahun 70, the Roman general, Titus menyerang Jerusalem,
- Tahun 135, Romawi mengusir bangsa Yahudi dari Yerusalem. Palestine dibawah pemerintahan the Roman Empire sampai tahun 300-an dan dilanjutkan sampai the Byzantine (Konstantinopel,Turki - Romawi Timur) Empire.
- Tahun 600-an, Dinasty Arab menguasai utara, dari Arabia sampai sekitar the Middle East, termasuk Palestine. Dinasty Arab berkuasa sampai dengan awal 1900-an.
- Tahun 1000-an, Dinasty Seljuks, bangsa Turkish, mulai mengambil alih Palestine.
- Tahun 1096, perang salib dimulai, pasukan kristen dari Europe menginginkan kembali wilayah Palestina. Tahun 1099, Pasukan kristen berhasil menguasai Palestina.
- Tahun 1187, Salahudin al Ayubi (bangsa Arab) menyerang dan menguasai Palestina (Yerusalem).
- Pertengahan 1200-an, Dinasty Mamelukes Mesir (Egypt) memasukkan Palestine ke dalam kekuasaannya.
- Tahun 1300-an, bangsa Yahudi dari Spanyol dan wilayah Mediterranean lain pindah ke Jerusalem dan wilayah lain Palestine.
- Tahun 1516, The Ottoman Empire (Dinasty Usmaniah-Turki) menaklukkan Dinasty Mamelukes, dan Palestine menjadi bagian the Ottoman Empire. Populasi bangsa Yahudi semakin bertambah di Palestina, tahun 1880 menjadi sekitar 24.000 orang.
- Perang Dunia I (1914-1918), the Ottoman Empire gabung dengan Germany and Austria-Hungary. Pemerintahan Militer Ottoman berkuasa di Palestine. The United Kingdom (Inggris) dan European merencanakan menghancurkan the Ottoman Empire setelah PD I. Inggris berusaha membantu Arab untuk merdeka dari Ottoman setelah selesai perang. Setelah PD I dikeluarkan Mandat Teritorial oleh United Nation (UN). Inggris membawahi wilayah Iraq, Tanzania dan Palestina. Selanjutnya wilayah palestina dipecah menjadi Palestina dan Trans Jordan (Jordania). Prancis membawahi wilayah Syria ( yang dipecah menjadi Syria dan Libanon). the United Kingdom and France berbagi wilayah Cameroons and Togoland. Belgium mendapat Ruanda-Urundi. Japan, Australia, New Guinea, Nauru, diberikan ke German. New Zealand mendapat Western Samoa (now Samoa), dan the Union of South Africa (Afrika Selatan), Namibia masuk ke German. The mandate system berakhir tahun 1947. Iraq, Syria, Lebanon, dan Jordan, menjadi negara merdeka. Namibia merdeka tahun 1990.
- Tahun 1920, the United Kingdom mendapat mandat untuk membawahi Palestine. Inggris menjajikan sebuah negara Israel di Palestina untuk bangsa Yahudi (Belford declaration).
- Setelah PD II (1939-1945), The Zionists menghendaki the British mengizinkan imigrasi ratusan ribu orang Yahudi yang masih hidup akibat the Holocaust( pembunuhan massal yahudi Eropa oleh Nazis). The United Nations komisi khusus Palestine memutuskan Palestine dipecah menjadi negara Arab dan negara Yahudi.
- 14 Mai 1948, bangsa Yahudi memproklamirkan negara Israel merdeka dan the British menarik diri dari Palestine. selanjutnya, negara-negara Arab menyerang Israel. Sampai sekarang masih terjadi perebutan di Palestina antara nagara-negara Arab dengan Israel yang didukung oleh Inggris dan Amerika.
PERJALANAN YAHUDI DIASPORA SETELAHDIBEBASKAN CYRUS (IMPERIUM PERSIA) DARI BABILONIA
- Tahun 530 SM, Bangsa Yahudi yang memilih tidak kembali ke Palestina, setelah dibebaskan Cyrus, kemudian menyebar ke berbagai bangsa di seluruh dunia, disebut Yahudi Diaspora.
- Tahun 200 sampai 500, para pakar menafsirkan the Mishnah (ditulis 70 s/d 200) dan the Gemara (ditulis 200 s/d 500). The Mishnah dan the Gemara digabung membentuk the Talmud. Dua versi pembuatan Talmud, pertama di Galilee (the Palestinian or Jerusalem Talmud) dan akhirnya di Babylonia (The Babylonian Talmud).
- Tahun 600-an, Arabian Muslims mendirikan empire yang kekuasaannya mencapai south western Asia, Afrika Utara, dan Spanyol. The Muslims mempersilakan yahudi dan kristen untuk mempraktekkan religions nya. Komunitas Yahudi exis di daerah kekuasaan Arab muslim seperti Babylonia, Egypt, Morocco, dan Yemen. Tetapi pusat kebudayaan bangsa Yahudi berkembang di wilayah kekuasaan Arab, Spanyol.
- Periode 900-an sampai 1100-an dikenal sebagai jaman keemasan bangsa Yahudi. Jews worked in crafts, in medicine and science, and in business and commerce. Sebagian ada yang menduduki pejabat di pemerintahan. Phisikawan dan filsuf Moses Maimonides, sastrawan dan philosof Solomon ibn Gabirol, dan pujangga Judah Halevi.
- Tahun 1096, gereja kristen menjadi sangat kuat di Europe (Setelah kejatuhan the Roman Empire) dan bangsa Yahudi dimusuhi, sejak dimulainya perang salib.
- Mulai 1200-an, bangsa Yahudi diusir dari England, France, dan central Europe. Bangsa Yahudi banyak yang tinggal di Eropa Utara, Poland.
- Tahun 1492, Yahudi yang tidak mau menjadi kristen diusir dari Spanyol. Banyak Yahudi yang melarikan diri ke Itali dan Turki, sebagian juga ada yang ke Palestina.
- Tahun 1654, bangsa Yahudi datang ke Amerika, tinggal di New York City, Charleston, S.C.; Newport, R.I.; Philadelphia; dan Savannah, Ga. Selama terjadi Revolusi di America (1775-1783), banyak orang Yahudi membantu tentara kolonial. Seorang Yahudi kaya, Haym Salomon banyak memberikan bantuan guna berdirinya pemerintahan United States. Tahun 1920-an, Yahudi U.S. adalah Yahudi yang terbesar dan paling terjamin komunitasnya.
- Tahun 1760, Ba'al Shem Tov, seorang guru Yahudi dan pendukungnya mendirikan Hasidism (studi tentang hidup dan kebudayaan bangsa yahudi) di Polandia dan Lithuania. Pergerakannya menyebar keseluruh Eropa utara. Sekarang pusat Hasidisme berlokasi di Jerusalem, Israel, dan di wilayah Brooklyn, New York City.
- Tahun 1700-an, Haskalah (pencerahan), The Haskalah, didirikan oleh philosof yahudi jerman, Moses Mendelssohn, yaitu modernisasi pemikiran religius. Pergerakannya dimulai di German dan menyebar ke komunitas Yahudi di Europe. Tujuannya adalah persamaan hak antara Yahudi dengan bangsa Eropa.Tahun 1789-1799, terjadi French Revolution yaitu menuntut liberty (kebebasan) dan equality (persamaan hak) adalah hasil dari idea Haskalah.
- Tahun 1800-an, anti-Semitism sangat kuat di politik Eropa, terutama Germany, Austria-Hungary, dan France. banyak anti-Semitic writers berusaha untuk memprovokasi kejelekan Yahudi untuk kepentingan Germans dan orang-orang Eropa Utara, the writers tersebut adalah orang-orang Aryans.
- Sekarang, bangsa Yahudi melanjutkan hidupnya dengan subur, yaitu di Israel dan the Diaspora (Perantauan).
KADZABA YANG DILAKUKAN YAHUDI
Setiapkali Allah menurunkan satu Kitab,
Sebagian Yahudi selalu meng-Kadzdzaba (mendustakan Ilmu/meng aduk-aduk/melacur
Ilmu) ajaran Allah.
Berikut ini yang perlu kita catat dan camkan, pelacuran Ilmu (kadzdzaba) Yahudi
di sepanjang sejarah kehidupan umat manusia sehingga umat manusia seantero
dunia, sepanjang zaman, sepeninggal para nabi selalu terjerumus kedalam
kehidupan Syar, saling baku hantam sesamanya:
- Musa Samiri meng kadzdzaba Taurat menurut sunnah Musa sehingga pada abad 11 SM menjadi bangsa Yahudi menjadi makanan empuk penjajahan peradaban Kreta dari bangsa Filistin dengan rajanya Jalut.
- Sepeninggal nabi Sulaiman (931 SM) Bani Israel terpecah menjadi 2 negara. Rehoboam memimpin 2 suku dan disebut sebagai Kerajaan Judah dengan ibukota Yerusalem. Mereka meng kadzdzaba Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud menjadi Dokumen " J ". Jeroboam memimpin 10 suku dari Bani Israel menuju Utara dan disebut sebagai Kerajaan Israel dengan ibukota Bethel (Samaria). Untuk memagari rakyatnya agar tidak terpengaruh oleh Kerajaan Judah di Selatan. Jeroboam membangun kuil peribadatan sendiri bagi rakyatnya. Termasuk sebagai salah satu dendam relijius Jeroboam adalah meng kadzdzaba Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud menjadi kitab tersendiri dengan mengganti kata Jehovah (God) yang dikenal dengan nama dokumen " J " dengan kata Elohim (Lord) yang nantinya dikenal dengan nama dokumen "E".
- Setelah wilayah Israil dicaplok oleh Sargon II, demi kepentingan Politik dan guna menyesuaikan diri maka raja Josiah dari Yudea (Judah) meng kadzdzaba sisa-sisa peninggalan Musa dan Harun yang terdiri dari Dokumen J (Jehovah) dan Dokumen E (Elohim) menjadi satu Dokumen D (Lima kitab yang memberi hukum = Peunteteuh), yaitu lima kitab bagian permulaan menjadi satu kitab suci yang bernama Perjanjian Lama.
- Setelah dibebaskan oleh Cyrus (Persia Lama) dari perbudakan di Babilonia, Ezra dan Nehemiah melakukan kadzdzaba terakhir tahun 444 SM dengan menambahkan dokumen P (Deuteronomy/Peuteteuh) menjadi lima kitab bagian pertama perjanjian lama (kitab kejadian, kitab keluaran, kitab Imamat orang Lewi, kitab Ulangan dan kitab Bilangan) yang dipopulerkan sebagai buah tangan nabi Musa sendiri. Karena terlalu lama tercerai berai hampir sebagian besar orang Yahudi tidak dapat menggunakan bahasa Ibrani dan bahasa yang digunakan pada saat itu adalah bahasa Aramaic yang merupakan salah satu akar bahasa Semitik . Untuk menerjemahkan kitab-kitab tersebut maka diundanglah orang-orang yang ahli bahasa Ibrani. Lalu dibuatlah sebuah lembaga pengajaran dan penerjemahan yang disebut Midrash (Eksposisi). Ekspositor atau orang yang berada di dalam Midrash merupakan orang yang paling dihormati pada setiap komunitas Yahudi dan Midrash ini merupakan cikal bakal dari yeshiva (akademi) di awal era Kristen (mungkin anda sering melihat tulisan Ivy League yang merupakan suatu komunitas elit di Universitas-universitas besar di Eropa dan Amerika Serikat seperti Harvard, Cambridge, Oxford, Sorbone dan sebagainya maka itu asal muasalnya dari istilah yeshiva ini).
- Paul (Saul of Tarsus) murid dari sebuah Scholastic meng kadzdzaba Injil ms Isa dengan Idealisme Plato menjadi Kristenisme.
Bagaimanakah dengan Al Quran
sepeninggal nabi Muhammad? QS 15/Al-Hijr: 9 menegaskan, INNA NAHNU
NAZALNAADZIKRA WA INNAA LAHU LAHAAFIZHUN, Allah menjamin tulisan Al Quran
akan tetap terjaga sampai akhir zaman. Namun bagaimana dengan makna yang
terkandung di dalam tulisan Al Quran sepeninggal nabi Muhammad? Nabi
Muhammad mengingatkan, "alannaasi zaamanun layabqaa minal islami illa
ismuhu wa laa minal qur’ani illa rasmuhu masajiduhum‘amiratun wahiya kharaabun
minal huda ‘ulamaa ‘uhum syarrun man tahta adiimissama’i min indihim takhrujul
fitnah wa fiihim ta’uudu”. Artinya: akan datang pada manusia di kala itu islam
tidak tinggal melainkan namanya dan Al-qur’an tidak tinggal melainkan
tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, ulama’nya
termasuk manusia paling jelek yang berada dibawah langit,karena dari mereka
timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya (H.R Baihaqi dari Ali).
Semoga kita semua, umat Islam sedunia, senantiasa mendapat hidayah Allah sehingga terhindar dari perangkap dan propaganda syaithan dimana Yahudi, yang menguasai teknologi dan jaringan komunikasi, adalah sebagai dutanya… Amin ya Rabbal `aalamiin.
…………………………………………………………….
Pada abad 8-7 SM Yahudi dan Israel
berhasil menduduki tanah Kanaan yang berpusat di Palestina sendiri ,sehingga
terbelah menjadi dua yaitu Israilia dan Yudea. Kendati Israelia hidup di bawah
tekanan raja Sargon dari Asyiria Babylonia. Israelia masih sempat menyusun 3
dokumen sebagai pencampur-adukanajaran Allah yang dibawa oleh Yusuf dan Daud
serta Sulaiman menjadi Jehova ataudokumen (J), dan dokumen Elohim (E), serta
dokumen Pentateh (P),
pada Abad ke 9 SM di lakukan penulisan
Dokumen (J) Jehova.
Abad ke 8 SM di lakukan penulisan
Dokumen (E) Elohim.
Abad ke 6 SM di lakukan penulisan
Dokumen (P) Pentateuh,
Sedangkan Yudea yang hidup di bawah
tekanan raja Yosiah pada abad ke 5 SM,Yahudi berhasil melakukan fusi dan
reformasi/pengumpulan ke tiga dokumen menjadi satu, sebagai bibit dan untuk
mengisi Kitab Perjanjian lama kelak.
Tahun 597 SM Asyiria di kalahkan oleh
Babylonia dengan rajanya Nebukadnezar. Yahudi menjadi semacam piala bergilir
dan jatuh menjadi tawanan dan di lanjutkan menjadi di perbudak kembali oleh
Nebukadnezar.
Tahun 530 SM Tegak persia lama dengan
rajanya Cyrus, kemudian di lanjutkan oleh raja Cambises. Baru Yahudi dan Israel
di lepaskan dari Babylonia.
Tahun 444 SM di bawah pimpinan Ezra dan
Nehemia, seperti halnya politik raja Yosiah, di lakukan satu fusi terakhir atas
ketiga dokumen (yang telah dilengkapi dengan dokumen (P) sebagai kumpulan
catatan menurut subjektifitas para pengaduk-adukan dari unsur Fir’aunisme,
Namrudisme dan Asyiria) menjadi satu Kitab Suci Old Testamen (yang terdiri dari
Kitab Kejadian – Kitab Keluaran – Kitab Imamat orang Lewi – Kitab Bilangan –
dan Kitab Ulangan yang dipopulerkan sebagai buah tangan Musa). Bani Israel
danYahudi pulang kembali ke Palestina di bawah pimpinan Ezra dan Nehemia adalah
golongan yang fanatik membabi buta ingin membangun suatu masyarakat Yahudi
secara konsekwen menurut wahyu yang turun di Bukit Zion. Dari golongan
inilah kelak lahir gerakan Zionis. Sebaliknya, dari sebagian Bani Israel
yang sudah berhasil mengaduk dan mengadopsi alam pikir Yunani, mereka
menganggap bahwa Kitab Perjanjian Lama sudah kadaluarsa dantidak dapat melayani
masyarakat yang sudah berubah,maka Kitab Perjanjian Lama harus di terjemahkan
dan di tafsirkan sesuai dengan selera masyarakat yang sudah berubah. Golongan
ini, Yahudi dan Israel yang tidak mau kembali pulang ke Palestina dan memilih
menyebar dan menyelinap ke dalam berbagai bangsa, dan berusaha mewarnai
kebudayaan serta pola pikir bangsa-bangsa yang diselusupinya. Golongan ini
di sebut sebagai Yahudi Diaspora. Diaspora adalah merupakan suatu bahan
baku utama bagi kepastian hidup tersurat orang-orang Yahudi. atau pun dengan
mudah ketika di cangkokkan pada budaya-budaya bangsa lain. Diaspora
tidak saja menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kepunahan, dan bahkan
menempatkannya di tengah-tengah sejarah. Dan karena Diaspora orang-orang Yahudi
tidak pernah mati dalam budaya di kala budaya dan peradaban tuan rumah mati
sekalipun (MAX I DIMONT). Dari perunutan sejarah tersebut di atas menjadi jelas
bahwa fusi/pengumpulan terakhir dari ketiga dokumen di bawah Ezra dan Nehemia
sepulang dari Babylonia menjadi Kitab Perjanjian Lama.
Abad ke 5 SM Ini pula munculnya
alampikir Yunani, yang berasal dari suku bangsa Arya yang menyerbu ke
pulau-pulaudi teluk Agea. Yaitu munculnya teoriIdealisme oleh Plato dan
Naturalisme oleh Aneximandros sebagai penyelewenganTaurat menurut Sunnah Musa
dan Zabur menurut Sunnah Daud/Tabut menurut SunnahThalut, sebagai penyelusupan
idea Yahudi Diaspora. Dengan demikian menjadi jelas bahwa Yahudi Diaspora
adalah pencuri ilmu Allah yang diaduk-aduk dengan alam pikiran Yunani.
Munculnya Yunani pada abad ke 5 SM yang berasal dari suku bangsa Arya yang
menyerbu ke pulau Agea pada jaman Nabi Musa ketika menghapuskan sistim
perbudakan dan Yahudi ikut terbebaskan dari Mesir menuju Palestina, adalah
pengaruh dari kebangkitan Taurat menurut Sunnah Musa dan Zabur menurut Sunnah
Daud (Tabutnya Thalut) jadi alam pikir Yunani yang berupa idealisme dan
Naturalisme adalah penyelewengan Taurat dan Zabur serta Tabut/Thalut oleh
Yahudi.
Perkembangan kebudayaan Yunani
seumumnya dan dalam bidang ilmu pngetahuan khususnya adalah mulai timbul ketika
hidup di perantauan pantai Asia bagian Barat Palestina. Kemudian atas peristiwa
penyerangan raja Darius yang mau menggempur Yunani, di mana daerah Palestina di
jadikan Travel Basic, maka semua perantau Yunani melarikan diri pulang ke
Yunani melalui pulau Cisilia/ujung Italia, kemudian masuk lewat Romawi. Yunani
di dalam hidupnya mengikuti ajaran Yahudi dari hasil pemutarbalikan ajaran
Zabur Tabut/Thalut yang di wariskan kepada Sulaiman, selanjutnya hasil
plintiran itulah di ajarkan pada manusia seluruh dunia (AQ 2 : 102). Dengan
demikian dapat di simpulkan Yunani sebagai siswa/murid dan Yahudi menjadi guru
besarnya.
Tahun 400 SM Tegak Sunnah Zakaria,dalam
bentuk pemancangan tiang pertama dalam proses dakwah yang sudah demikian lama,
kepada generasi berikutnya yaitu Maryam. Tahun 356-323 SM Muncul Persia baru,
sebagai blok Timur, dengan raja Alexander the Great, dan blok Barat Imperium
Romawi di pimpin Jendral Pompay mengacaukan dirinya sendiri, hingga Bani Israel
dan Yahudi terpecah lagi, dan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan jajahan
Romawi.
Hal demikian terjadi dikarenakan ketika
mereka terpecah, sebagian mereka meminjam tangan Alexander the Great. Dan
sebagian yang lain meminjam tangan Jendral Pompay dari Romawi.
Tahun 12 SM Hancurnya blok Barat dan
blok Timur,yaitu perang terbuka antara Romawi yang mewakili Blok Barat dengan
rajanya Jendral Pompay, melawan Persia Baru sebagai representasi blok Timur
dengan rajanya Alexander the Great, menjelang tegaknya Sunnah Isa Ibnu
MaryamAbad pertama Maryam, dengan sisa-sisa Sunnah Zakariya yang sudah
bagaikan pohon kurma yang tidak berpucuk lagi (nahlah, QS 19:23), ingin
membebaskan bangsanya dari blok Barat dan blok Timur Turunnya Injil-Sunnah Isa
Ibnu Maryam yang mengujudkan satu model kehidupan indah yang sama sekali tidak
sama dengan Romawi atau Persia yang berbentuk Monarki atau Kerajaan. Isa Al
Masih juga berhasil mengangkat harkat kemanusiaan dari sistem perbudakan dan
menyembuhkan penyakit dari iri dan dengki masyarakat yang bagaikan penyakit
sopak yang sangat sukar di sembuhkan dan membuat orang-orang yang buta mata
hatinya menjadi terbuka dan dapat melihat serta membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk. ‘Isa Al Masih juga menghidupkan orang-orang yang mati
jiwanya akibat stress dan tekanan hidup tiada tara. Dari itu Isa Al Masih
jugadi kenal sangat dekat dengan masyarakat tertindas/bawah.
Tahun 35 - 40 M Saul of
Tarsusbersama-sama dengan Philo men-sintesa Old Testament dengan karya-karya
Idealisme Plato menjadi agama Nasrani .
Tahun 50 M Helenisme/alam pikirYunani
yang berjubah Kristenisme menjadi agama Kristen dan di peluk oleh orang-orang
Pagan dan menjadi agama dunia Tahun 58 Masehi. Sisa blok Timur antara lain
Jendral Ptolomus di Mesir dan Palestina dan Jendral Sulucus disekitar Eufrat
dan Tigris. Sementara Jendral Antigonus di Yunani. Dan pada tahun itu pula
hancurnya Imperium Romawi di bawah raja Nero. Awal abad pertama Rabbi J Zakkai
meng-aduk-aduk Injil menurut Sunnah Isa dengan puntung-puntung ajaran Majusi dan
Romawi menjadi Old Testament a/n Musa dan Daud, serta NewTestament atas nama
Isa anak Allah (yang di olah perguruan Tinggi Jeshiva di Jabneh, sebelah utara
Jerusalem). Dan sejarah mencatat bahwa bangsa Belanda dan bangsa Portugis yang
datang ke Indonesia pada abad ke 16 M adalah merupakan bangsa yang melakukan
penjajahan dan penjarahan serta merusak harkat dan martabat kemanusiaan bangsa
Indonesia, sekaligus menjadi guru dan gurunya bangsa Indonesia dalam mengerti
agama Kristiani yang demikian carut-marut/tidakmenentu ini di Indonesia.
Th 64 M, Saul of Tarsus atau Santo
Paulus pendiri agama Nasrani dengan merek Yesus Kristus, sebagai pembawa missi
Romawi Timur untuk melawan Zionisme.
Tahun 68 Masehi Jerusalem di kepung dan
di hancurkan oleh Vespasianus atau Raja Titus.
Tahun 70 M Yahudi gentayangan di
Jazirah Arab selanjutnya membantu Arab dalam menghadang masuknya Kristen.
Walaupun agama Kristen tidak di perbolehkan masuk, namun paham Yahudi tetap
terus merayap dan menyusup ke Arab, sehingga paham Monoteisme menjadi indikator
ajaran Yahudi bagi kehidupan dan pendidikan di Arab.
Sehingga pada abad ke IV Masehi,
sepenjuru bagian Utara dan Timur Laut Arab, sudah berorientasi Helenisme, yaitu
Old Testament versi Yunani, dengan di babtisnya adik raja Imruul-Qish.
Tahun 324 Masehi Agama Kristen menjadi
satu lembaga dalam Kerajaan Romawi yang sedang terhuyung-huyung.
Th 500 M, Raja Heraklio mejadikan Mesir
sebagai Prop Romawi untuk mengkristenkan Arab secara keseluruhan untukmenjadi
antek Romawi.
Th 25 M Raja Najasi memberangkatkan Divisi
Ariadh dan Abrahah untuk mengkristenkan Arab, namun Ariadh di bunuh oleh
Abrahah, karena di ketahui bermain mata dengan agen Zionisme yang bernama Dzun
Nuwaas selanjutnya Abrahah berhasil meng-Kristenkan sepenjuru pantai Arab dan
Yaman menjadi antek Romawi yang berorientasi Helenisme. Masih pada awal abad ke
V M, Pembangunan sekolah Perguruan Tinggi Talmudisme di Alexandreta sebagai
kelanjutan dari Perguruan Tinggi Jeshifa di Jabneh sudah selesai.
Abad ke VI Masehi adalah tahap
Misionaris ke dalam Sultanah-sultanah sehingga golongan intelektual Arab sudah
siap menjadi kolone 5 (divisi 5) untuk menghancurkan iman yang tadinya
artinya adalah pandangan dan sikap hidup menjadi iman = percaya (sebelum Al
Qur’an turun). Perang terbatas antara Romawi dengan Persia Baru, sebagai
representasi Blok Barat dan Timur (peristiwa Ashabul Fiil, yang direkam oleh Al
Quran, baca QS Al Fiil).
Tahun 610-632 M (tegak Sunnah Muhammad)
Dengan Al Qur’an dan Sunnah terwujud model kehidupan indah yang samasekali
tidak sama dengan yang menganut paham Naturalisme Mikro Atomisme atau
Sosialisme Komunis, juga tidak model Kerajaan atau Monarki. Dengan demikian
Muhammad dengan konsep dari Allah yaitu Al Qur’an membangun sebuah pemerintahan
yang sangat murni berbeda dengan konsep dan pemikiran dari Barat/Romawi, maupun
konsep pemikiran dari Timur/Persia Baru (laa syarqiyyah walaa gharbiyyah).
Pemerintahan Muhammad yang di catat oleh sejarah sebagai pemerintahan yang
paling bisa memenuhi harapan kemanusiaan yaitu dapat memenuhi rasa keadilan dan
kemakmuran yang dapat di rasakan oleh seluruh lapisan warga negaranya. Keadilan
hidup berpolitik, ekonomi, hukum, keamanan dan keadilan kesejahteraan dan
lain-lain, yang dapat dari para pemimpinnya sampai lapisan masyarakat yang
paling bawah. Apa yang di makan oleh para pemimpinnya itu pula yang di nikmati
oleh rakyatnya. Pemimpin dan rakyatnya sama-sama berjuang demi sistim
"Hidup Persamaan" sehingga “Madinatul Munawarah” adalah benar-benar
merupakan sebuah demonstrasi kehidupan indah tiada bandingannya.
Penataan Madinah adalah wujud nyata
penataan Madani oleh kesatuan semangat gairah hidup suatu bangsa untuk hidup
patuh pada Ajaran-NYA dengan melalui kepatuhan terhadap Al Quran sebagai
konsep pemersatu, maka terwujudlah satu model hidup orang-orang beriman yang
saling menghargai, tidak ada kelas di antara sesama manusia, tiada perbedaan
derajad dan pangkat. Kelompok manusia yang sebelumnya menjadi
komunitas-kelas atas seperti halnya Abubakar, Usman dan yang lainnya di
turunkan derajadnya, sedangkan komunitas masyarakat yang paling bawah
derajadnya = budak belian Bilal bin Rabbah diangkat derajadnya menjadi setara
dengan para agnia, sehingga gambaran Kemanusiaan yang adil dan beradab benar-benar
menjadi kenyataan hidup orang-orang beriman yang tidak di paksakan. Tidak
ada sebutan “Yang Dipertuan Agung” tidak terdapat panggilan kehormatan “Yang
Mulia” di sana semua mendapat predikat “sahabat” atau “kawan”. Puluhan suku
yang bergabung di dalam kelompok Anshar dan beberapa suku yang bergabung dalam
kelompok Muhajirin menjadi satu komunitas Mu’min. Kelompok Anshar dan Muhajirin
bersama-sama kelompok dari masyarakat lainnya, yang berbeda suku dan agama,
seperti halnya komunitas Yahudi dan Persatuan Madinah sebuah kenyataan
persatuan dari berbagai suku dan agama yang tak pernah terbayangkan ratusan
tahun sebelumnya.
Catatan para ahli sejarah dunia juga di
gambarkan, di mana saat itu pula terbentuk sebuah pemerintahan dengan system
perwakilan (Khalifah = wakil) atau Kerakyatan yg dipimpin oleh Hikmah Al Qur’an
sebagai standar kebijakan dan permusyawaratan yang di tuang ke dalam UUD
menjadi apa yang di sebut Piagam Madinah. Dengan sebuah standard book Al Quran,
maka sebuah penataan dapat di kontrol oleh rakyatnya dengan kesepakatan
bersama. Dengan itu maka sejarah mencatat bahwa hanya pada periode Muhammad-lah
sepanjang adanya peradaban manusia dalam kurun waktu sepeninggal Isa Almasih
hingga hari ini, baru bisa tercipta yang namanya Keadilan Sosial bagi seluruh
Rakyat Madinah sebagai satu wadah. Dan inilah yang dimaksud oleh Allah sebuah
contoh-standar kehidupan indah adalah kehidupan bermasyarakat yang baik itu (AQ
33 : 12).
Th 615–624 M, Perang antara Romawi vs
Persia Baru sebagai representasi dr Blok Barat & Blok Timur, sehingga
hancur dengan sendirinya. Th 632-660 M, masih dalam kelanjutan peradaban
indah oleh Muhammad dan dilanjutkan oleh 4 sahabat yaitu Abu bakar, Umar ,Usman
dan Ali.
Th 661-750 M, Kebangkitan kembali
sistem Feodalisme, atau Aristokrasi Arabisme, yang di bangun oleh Dinasti
Mu’awiyah bin Abu Sofyan yang di bantu orang-orang Arab Yahudi Helenisme, a.l.
Mansur bin Sarjun, Yosis bin Uthal, John of Damaskus/Johanna dan istri
Mu’awiyah sendiri yang memang Kristen. Sebagai indikasi bahwa Mu’awiyah
melakukan praktek sistem Monarki atau Kerajaan adalah sistem suksesi di mana
pengganti raja haruslah putra mahkota atau kekuasaan kerajaan yang bersifat
turun-temurun. Dalam kekuasaan Mu’awiyah kelak dilanjutkan oleh Putra
Mahkota-nya yang bernama Yazid bin Mu’awiyah hingga dijatuhkan oleh Abbasiyah
ditahun 750 Masehi. Dan pada masa pemerintahan Yazid berkuasa inilah melakukan
Ginoside perburuan dan pembunuhan massal terhadap sisa-sisa Mu’min dan anak
cucu Muhammad yang wanita maupun balita. Di masa ketika Mu’awiyah masih
menjabat sebagai Gubernur di Siria/Damaskus, mereka trio Mu’awiyah bin Abu
Sofyan, Amr bin Ash dan Marwan bin Hakam, adalah mahasiswa berpotensi dalam
pendidikan Yahudi di Damaskus. Ia melakukan kuliah kerja nyata di bawah
bimbingan maha-guru Yahudi, nilai mereka the best Cumlaude di bidang ilmu
pemutar-balikan ajaran Allah: ajaran yang membimbing manusia dari hidup biadab
menjadi beradab akan tetapi setelah di putar balikan oleh Yahudi menjadi ajaran
Arabisme atau Sarasenisme yang menggiring manusia ke alam khayal yang utopia
dan tetap menjadi santapan empuk Yahudi dari generasi ke generasi berikutnya.
Dengan demikian menjadi jelaslah sudah pada masa Mu’awiyah berkuasa inilah
masa pengeraman telur-telur Yahudi dan menetas menjadi Feodalisme. Islamisme
yang menyebar ke sepenjuru dunia dan melabrak secara bergelombang ke Indonesia
menjadi pengertian yang carut-marut tentang agama Islam kini. Dengan
membawa pengertian Iman =kepercayaan, Islam = agama, Ikhsan = abstraksi dan sa’ah
= rahasia yang dinanti-nanti sebagai modal untuk memikat umat di sepenjuru
permukaan bumi untuk kemudian di masukkan ke dalam kerangkeng dunia khayal
tanpa bisa berbuat suatu apapun. Inilah tombak berbalut sutra-musang berbulu
ayam yang sangat membius manusia hingga takkan pernah sadarkan diri walau sudah
hancur sekalipun. Dengan demikian jika dalam sejarah masuknya Islam ke
Indonesia di sebutkan pada abad ke VII dan mengujud menjadi kerajaan-kerajaan
Islam.
Th 750-1258 M, Masa kejayaan Dinasti
Abbasiyah setelah berhasil menghancurkan Dinasti Mu’awiyah, yang berpusat di
Bagdad, menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya pohon pengetahuan Yahudi
Sarasenisme atau Islamisme. Pada masa Abbasiyah ini “iman = percaya”
sudah melanda ke sepenjuru dunia bagaikan badai di padang pasir yang nyaris
membuat Eropa kiamat dan Yahudi di Eropa berhasil melahirkan
pemikiran-pemikiran perusak nan agung untuk memimpin manusia di permukaan bumi
menuju jurang kehancuran. Dan jika benar para ahli sejarah di Indonesia mencatat
bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada gelombang kedua adalah pada abad ke 9 M bisa
di pastikan Islam model inilah yang menjadi guru dan gurunya bangsa Indonesia
dalam mengerti agama Islam. Sebagai gelombang/model yang kedua setelah
model yang pertama di abad ke 7 Masehi oleh Dinasti Mu’awiyah bin Abu Sofyan.
Yang kemudian di sekitar abad ke 14 Masehi barulah di susul Dinasti Osmani dari
Kerajaan Turki mengirim ekspedisi perdagangan yang terdiri dari 12 orang dari
berbagai negara, berbagai paham dan aliran, untuk datang ke Indonesia yang
kemudian populer dengan sebutan “Walisongo” sebagai guru dan gurunya bangsa
Indonesia dalam mengerti tentang agama Islam sebagai gelombang ketiga.
Abad ke 8-9 M, Pemindahan ilmu
pengetahuan Yahudi Yunani tentang Demokrasi dan Humanisme Yahudi ke Eropa
literatur Yahudi di terjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan di perkenalkannya
hitungan Arab dan konsep zero ke dalam Matematika. Yahudi berhasil mendudukkan
masing-masing agama; Yahudi di Sinagog, Islam di Masjid, Kristen di Gereja, dan
Hindu Budha di Kuil, sebagai kerangkeng agama agar tidak mengambil urusan
kesibukan duniawi, maka di buatlah agama apapun menjadi fakultas ilmu
ke-akheratan dan bukan ke-duniawian. Karl Marx adalah Yahudi yang di puja oleh
lebih satu milyar orang dan bukunya Das Kapital menjadi kitab sucinya
orang-orang komunis sedunia. Albert Einstein adalah Yahudi yang ahli matematika
memelopori jaman atom serta membuka jalan naik ke bulan?? Dengan teori
fisikanya dan lain sebagainya. Akhirnya, Perang Dunia Ke 1 ( Pertama)
menghasilkan peta dunia menjadi dua, yaitu Helenisme dan Sarasinisme.
……………………………………….
SEKILAS SEJARAH YAHUDI DAN IDENYA
(YAHUDISME) PENENTU AGAMA/KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya
bahwa Yahudi sebagai duta dari nilai ilmu idea Iblis pada masa Adam secara
turun-temurun adalah representasi dari nilai ilmu keburukan atau kejahatan di
masa kini. Dimana ajaran Yahudi adalah merupakan lawan dari nilai ilmu yang
baik atau ilmu yang bernilai kebenaran yang dibawa oleh para Rasul Allah.
Adapun kedua nilai yang baik maupun yang buruk adalah datangnya dari Allah
untuk menjadi pilihan manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan lawan, sebenarnya
adalah sama dengan kawan bermain di dalam mengisi perjalanan sejarah kehidupan
manusia. Hanya sayangnya Yahudi tidak fair di dalam menyampaikan nilai, membuat
manusia tidak lagi bisa menentukan pilihan. Yaitu dengan menyembunyikan nilai
yang baik, serta hanya menyajikan ilmu yang buruk dan membungkusnya dengan
bungkus yang yang bagus, bagaikan tombak berbalut sutra, atau bagaikan
musang berbulu ayam, sehingga menipu manusia seantero dunia.
Dengan kelicikan inilah Yahudi berhasil
membikin manusia sama sekali tidak mengenal dirinya. Sehingga kini, oleh
karena manusia sudah tidak mengenal siapa Yahudi sebagai dedengkot kejahatan
dan kerusakan di muka bumi ini, maka akibatnya hampir semua manusia tidak
mengenal Yahudi sebagai lawan, bagi yang ingin mewakili ilmu kebenaran.
Oleh karena kita tidak mengenal lawan, maka kita mudah dipermainkan oleh lawan,
sebagai akibatnya kita tidak mengetahui di mana jalan menuju kebenaran,
menjadikan kita tidak bisa taat kepada Tuhan, tidak bisa membedakan mana lawan,
mana kawan, dan tidak tahu bagaimana cara kerja yang semurni-murni nya kerja,
hanya taat kepada ajaran-NYA. Lihatlah betapa banyak manusia yang berkeinginan
untuk hidup taat kepada Tuhan (baca: ajaran Allah menurut sunnah Rasul).
Hampir semua manusia ingin hidup dalam
persatuan dan kesatuan, ingin hidup berkeadilan dalam kemakmuran, ingin hidup
dalam kedamaian dan kesejahteraan dan sudah sedemikian rupa diupayakan, akan
tetapi impian tinggal impian, hanya fatamorgana yang kita dapatkan. Maksud
hati ingin berbuat taat kepada Tuhan, akan tetapi negasi dan pengingkaran yang
kita lakukan. Persatuan dan kesatuan yang kita programkan, akan tetapi
perpecahan dan permusuhan yang kita dapatkan. Keadilan dan kemakmuran yang kita
canangkan, akan tetapi ketimpangan dan kemelaratan yang kita dapatkan.
Kedamaian dan kesejahteraan yang kita harapkan, akan tetapi kekacauan dan
kesengsaraan serta kejengkelan yang kita hasilkan. Inilah tombak berbalut
sutra, dan inilah musang berbulu ayam, sebagai ilmu postmodern Yahudi yang
telah menjerumuskan manusia ke dalam paradigma hidup yang demikian sulit dan
ngawur tiada tara. Tulisan inipun dibuat bukan dalam rangka mendiskriditkan
Yahudi sebagai lawan, melainkan sekedar upaya menjelaskan. Adapun pilihan baik
ataupun buruk, kepada Anda dipersilahkan untuk menentukan. Di bawah ini kita
akan melihat bagaimana Yahudi melakonkan kehidupan yang penuh tipu muslihat dan
berhasil menyusupkan idea-ideanya kepada bangsa-bangsa di dunia dari
masa ke masa, baik sadar maupun tidak sadar.
Dimaksud dengan upaya penyusupan
idea-idea adalah; Yahudi dengan idea jahatnya tidak perlu mendirikan kekuasaan,
atau sebuah negara, namun cukup dengan mempengaruhi dan mengaduk-aduk ajaran
yang dianut suatu bangsa dengan unsur-unsur yang memabukkan sehingga semakin
sempoyonganlah suatu bangsa yang telah menghirup spora beracun yang ditebar
oleh Yahudi, dan setelah itu kekacauan pasti akan terjadi. Untuk pembaca, kami
akan ajak berkelana untuk melakukan ekspedisi ke dalam relung kedalaman sejarah
2000 tahun atau bahkan 4000 tahun ke belakang demi menyaksikan betapa Yahudi
begitu konsisten di dalam menjalankan misi perusakan kejahatan sebagai tugas
melanjutkan tongkat estafet Iblis hingga abad XXI ini adalah kelanjutan dan
pengulangan dari abad-abad sebelumnya, maka cukuplah jika para ahli sejarah
mencatat bahwa tongkat estafet kejahatan telah sampai kepada tangan Yahudi pada
abad XX Sebelum Masehi, setelah sepeninggal Sunnah Ibrahim dan dilanjutkan
sebagai Sunnah Yusuf (lihat Qur’an surat Yusuf : 4-101). Perkataan Yahudi dan
Israel dilihat dari sudut keturunan adalah satu suku bangsa yang berumpun pada
umat Nabi Yakub (lihat Injil Kitab Keluaran 46 : 1 dst). Suku bangsa Israel dan
Yahudi adalah yang lahir dan dibesarkan dalam udara Fir’aunisme di Mesir
sepeninggal Nabi Yusuf (lihat Injil Kitab Keluaran 1 : 11-15 dan Qur’an 2
:131-141). Abad ke 19 SM, tegaknya Sunnah Yusuf Yaitu satu model kehidupan
indah adil makmur di Mesir, maka dipindahkanlah ayahanda Ya’kub beserta
sebagian keluarga sebagian masyarakatnya ke Mesir (lihat Qur’an 12 : 4-6 dan
100, dan Injil Kitab Keluaran 46 : 5-7) sebagian keturunan dan umat Yakub yang
tetap di Kan’an dan dikenal sebagai Kaum Hebrew, yang merupakan manusia
merdeka.
Sepeninggal Nabi Yusuf, Klan Bani
Israel, dan Yahudi, menghancurkan ajaran Allah yang dibawa oleh Yusuf, dikarenakan
rasa dengki kepada Yusuf. Akhirnya melalui perang Hykos Bani Israel dan Yahudi
dijadikan tawanan dan dijadikan budak-budak di Mesir oleh Raja Ramses II, yang
masih termasuk dinasti Fir’aun. Walaupun dalam kondisi diperbudak Yahudi
berhasil menyusupkan teori ideanya hingga lahirnya teori Tauhid Ahnatun,
sebagai penyelewengan iman = pandangan dan sikap hidup, menjadi iman = percaya
(akulturasi proses Fir’aunisme, dan Indo Babylon atau Asyiria). Dibawah ayunan
Yahudi. Abad ke 12 SM, tegak Sunnah Musa dari keluarga Imran dengan persiapan
iman di Mesir, kemudian penataan di Palestina, terwujud satu model kehidupan
indah, adil makmur, sejahtera, tetapi bukan model Kerajaan atau Monarki, dan
bukan dengan Tauhid Platonis serta membebaskan rakyat dari kemiskinan serta
menghapus sistem perbudakan, sehingga ikut terbebaslah Yahudi dan Israel dari
penderitaan sebagai budak di Mesir, dan kembali ke Palestina (lihat Qur’an 7
:105, 20 : 47, 26 : 17 dan Injil Kitab Keluaran 5 dan 6). Sepeninggal Musa dan
Harun, Yahudi dengan naluri jahatnya memutar-balikkan Taurat yang ditinggalkan
oleh Musa menjadi Moses-isme oleh Musa Samiri, yaitu aduk-adukan ajaran
kebenaran dan kebathilan sehingga merusak kehidupan Yahudi dan Israel itu
sendiri. Abad 11 SM, tegak peradaban Kreta/Filistin dengan rajanya Jalud
Menyerbu ke Palestina dan menghancurkan Yahudi dan Israel yang sudah babak
belur akibat ulahnya sendiri (lihat Qur’an 20 : 84-85, 2 : 251). Abad 10-9 SM,
tegak Sunnah Daud dan Sulaiman di Palestina dengan konsep wahyu dari Tuhan yang
bernama Zabur/Tabut, yang memulihkan kembali Taurat yang sudah diaduk-aduk oleh
Yahudi menjadi Moses-isme, dan terwujudlah satu model hidup adil makmur dan
sejahtera. Serta menghancurkan sistim Monarki dan menghapuskan perbudakan.
Dengan demikian maka termasuk Yahudi dan Israel ikut terbebaskan dari
penderitaan perbudakan oleh raja Jalut.
Mu'awwiyah musuh dalam selimut
"Aku dulu masih kecil dan aku
bermain dengan anak-anak yang lain, maka aku menoleh tiba-tiba Nabi SAW ada di
belakangku berjalan, maka aku berkata : Nabi SAW kecuali ke arahku. Maka akupun
berusaha bersembunyi di belakang pintu sebuah rumah, namun tidak aku sadari
tiba-tiba Nabi memegang pundakku dan menepuk pundakku seraya berkata ;
"Pergilah dan panggil Mu'awiyah", dan Mu'awiyah adalah penulis Nabi.
Maka akupun pergike Mu'aawiyah dan aku berkata : "Penuhi penggilan Nabi
SAW karena sesungguhnya ia ada keperluan" (HR Ahmad 5/217 no 3104)...
Ibnu Abbas berkata:
كُنْتُ غُلامًا أَسْعَىمَعَ
الْغِلْمَانِ،فَالْتَفَتُّ، فَإِذَاأَنَا بِنَبِيِّاللهِ صَلَّىاللهُ
عَلَيْهِوَسَلَّمَ، خَلْفِيمُقْبِلًا، فَقُلْتُ:مَا جَاءَنَبِيُّ اللهِصَلَّى
اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَإِلا إِلَيَّ،قَالَ: فَسَعَيْتُحَتَّى أَخْتَبِئَوَرَاءَ
بَابِدَارٍ، قَالَ:فَلَمْ أَشْعُرْحَتَّى تَنَاوَلَنِي،فَأَخَذَ بِقَفَايَ،فَحَطَأَنِي
حَطْأَةً،فَقَالَ: " اذْهَبْ فَادْعُ لِيمُعَاوِيَةَ " قَالَ: وَكَانَ
كَاتِبَهُ،فَسَعَيْتُ فَأَتَيْتُمُعَاوِيَةَ، فَقُلْتُ:أَجِبْ نَبِيَّاللهِ
صَلَّىاللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ، فَإِنَّهُعَلَى حَاجَةٍ
Dikatakan kepada Ibnu Abbaas :Apakah
engkau tidak menasehati Amiirul Mukminin Mu'aawiyah, sesungguhnya ia tidak
Shalat witir kecuali hanya satu raka'at". Ibnu Abbaas berkata :"Ia
benar (tidak salah-pen), sesungguhnya ia seorang yang faqiih"(Atsar
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam shahihnya no 3765)
Hasan bin 'Ali ra.
Ibnu Abi Mulaikah juga berkata:
قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍهَلْ لَكَفِي
أَمِيرِالْمُؤْمِنِينَ مُعَاوِيَةَفَإِنَّهُ مَاأَوْتَرَ إِلَّابِوَاحِدَةٍ
قَالَأَصَابَ إِنَّهُفَقِيهٌ
"Sesungguhnya anakku ini (yaitu
cucuku ini-pen) merupakan pemimpin dan semoga Allah dengan kesalihannya akan
mendamaikan antara dua kelompok besar yg bertikai dari internal
muslimin"(HR Al-Bukhari no 2704)
إِنَّ ابْنِي هَذَاسَيِّدٌ وَلَعَلَّاللَّهَ
أَنْيُصْلِحَ بِهِبَيْنَ فِئَتَيْنِ
عَظِيمَتَيْنِ مِنْالْمُسْلِمِينَ
Hasan adalah cucu Nabi SAW, anak 'Ali
ra, yg akhirnya dikudeta oleh Muawwiyah sebagai pihak yg bertikai dengan Ali
ra.
……………………………….
ISLAMISME (PRODUK YAHUDI) UNTUK
IMPERIALISME ALAM PIKIRAN
Islamisme sebagai agama second hand
yahudi bermula dari citra dirinya yg di cap dan dikutuk dunia karena sejarah
masa lalunya. Jahudi tabu merekrut bangsa dan ras lain ke dalam agama yahudi
oleh karena itu sebagai solusinya bangsa yahudi menciptakan agama baru yg nantinya
bisa dianut oleh semua bangsa lain di dunia. demi imperialisme dan penguasaan
dunia.
Yahudi sebagai bangsa yg ingin
menguasai dunia haruslah menempatkan semua manusia di dunia ini subordinat
dibawah pengawasan mereka. dan alat apa yg sekiranya lebih ampuh dari doktrin
agama? Namun demikian untuk menguasai 99% penduduk dunia di bawah kendali
mereka tidaklah mudah namun demikian bangsa yahudi adalah bangsa yg sangat
cerdas bahkan saya pun tidak mengetahui secara pasti bagaimana mereka bisa
seperti itu.
Maka demi mengontrol duniasepenuhnya,
dirancanglah sebuah skenario yg luar biasa rumit dan advancednyasulit bagi
manusia biasa membayangkan bagaimana mereka bisa merancang konspirasi yg
sedemikian hebatnya. namun saya berspekulasi itu semua berkaitan dgn naluri
bertahan hidup mereka di tengah-tengah dunia yg cenderung tidak bersahabat.
Salah satu tehnik dan strategi
mereka adalah menciptakan skenario manajemen konflik yg bisa memecah belah
warga dunia sehingga mereka terlalu sibuk dgn problematika masing-masing dan
tidak memiliki sisa sumber daya untuk melihat apa yg sebenarnya sedang terjadi.
Dan salah satu skenario manajemen konflik ini adalah islam. Islam diposisikan
sebagai ideologi yg membenci yahudi ini guna menghilangkan kecurigaan serta
menenggelamkan bangsa yahudi dari pusat perhatian dunia. sementara para pucuk
pimpinan islam saja yg mendapatkan akses informasi tentang apa yg sebenarnya
terjadi, sisa populasi muslim dunia adalah disposable resource yg bisa
dimanipulasi demi kepentingan manajemen konflik tadi.
Grass root islam di seluruh dunia
meluap-luap semangatnya mengikuti perintah ajaran agama mereka sementara para
pemimpin mereka kadang bermain sandiwara mengecam israel, sementara di belakang
panggung mereka menikmati segala kemewahan dan jaminan keamanan & kedudukan
sosial dgn jalan bekerja sama dgn agensi-agensi dinas rahasia yahudi zionis.
terbukti militer gabungan seluruh negara-negara islam tidak pernah berhasil
mengancam kedaulatan israel.
Dan ini semua memang sejalan dengan
sifat alami manusia yg telah dipelajari dan sengaja dieksploitasi oleh
intelijen elit yahudi. Luar biasa sekali memang bangsa yahudi ini, mereka
memiliki akses informasi dan tehnologi yg luar biasa maju di berbagai bidang.
mereka sangat ahli dalam bidang pengetahuan psikologis manusia. sehingga
manajemen konflik vertikal dapat mereka manipulasi dengan sangat efektif.
Pada akhir abad ke-6, bangsa Yahudi
dikabarkan menerima pesan untuk membuat sebuah konspirasi pendirian agama baru
yg nantinya akan menjadi pelayan bagi bangsa yahudi secara rahasia dan umat ini
ternyata menjadi umat terbesar ke-2 di seantero planet bumi sementara bangsa
yahudi telah berhasil pula melakukan penetrasi ke dalam umat kristen, maka
2/3 dunia telah berada di bawah komando yahudi secara tidak langsung.
Sementara bangsa-bangsa dari
agama-agama timur diprediksi tidak akan menjadi ancaman berarti bagi yahudi,
justru pada akhirnya mereka akan bekerja sama membangun planet ini secara
sukarela ini dikarenakan mereka tidak terlalu memiliki interest memusuhi
ataupun menganiaya bangsa yahudi namun pada dasarnya mereka tetap saja manusia
yg memiliki potensi ancaman terhadap bangsa yahudi bila dibiarkan. maka dari
itu diciptakanlah komunisme yg ternyata membuat nation-nation mereka sangat
sibuk dan terdistraksi dan bukan saja komunisme berhasil terhadap bangsa-bangsa
timur namun juga terhadap negara-negara dunia ketiga lainnya seperti amerika
latin, afrika dan eropa timur.
Dan langkah terakhir bangsa yahudi
dalam menguasai dunia adalah diterapkannya single global currency, karena
dengan menguasai finansial dunia dan bank sentral dunia, maka mereka juga
secara automatis memiliki segala sumber daya yang ada di planet ini, termasuk
semua SDA dan SDM-nya. Informasi telah menjadi kekuatan utama bangsa yahudi
selama ini selama berabad-abad mereka sangat gigih mengumpulkan segala macam
pengetahuan di seluruh pelosok planet ini dengan segala cara, bergerak secara
militan dan underground. selama berabad-abad ke belakang, finansial, informasi
serta ilmu pengetahuan menjadi prioritas utama mereka. Yang saya sendiri masih
sulit memahami darimana datangnya koordinasi dan determinasi mereka.
Dan coba kita lihat kepada siapa tuhan
berpihak? siapa yg menjadi kesayangan tuhan dan senantiasa mendapatkan berkah,
anugerah dan bantuannya? hanya sebuah bangsa kecil yg bahkan populasinya tidak
mencapai 0,5% dari keseluruhan populasi dunia. Namun barangkali inilah takdir
tuhan dan barangkali mungkin memang hanya bangsa yahudi lah yg pantas menjadi
ras teratas di planet ini kita lihat saja akhir dari cerita ini apa yg akan
terjadi, siapa yg tertipu mentah-mentah dan siapa yg pada akhirnya menjadi
pemenang dan berjaya?
………………………………………
KENYATAAN UMAT ISLAMISME
(Posting/Tulisan
di bawah ini adalah berdasarkan data-data belasan tahun lalu. Dari segi data
tentu ada yang harus dikoreksi, di-update, ditambah, diperluas. Tapi saya belum
punya waktu untuk itu. Meskipun demikian, dari sisi pesan, mudah-mudahan masih
terasa hangat dan bermanfaat.
a. Jumlah
Dari 5,5
miliar penduduk bumi, jumlah umat Islam ada 1,3 miliar (= 23 persen
penduduk bumi). Ada pula yang mengatakan cuma 1,1 miliar. Semua tersebar
di 120 negara di dunia. Dari jumlah sekian itu, 69% (760 juta) terdapat
di Asia, sisanya tersebar di seluruh dunia, dengan catatan
bahwa di dunia Arab sendiri cuma meliputi jumlah 15% dari
keseluruhan jumlah tersebut. Menurut beberapa edisi harian
Republika tahun 1996, di Cina yang dikenal sebagai
“negara tirai bambu”, yang dikuasai pemerintah komunis yang anti
agama, terdapat 20 juta muslim,[1] di wilayah bekas Uni Soviet
sekitar 50 juta, di India 80 juta, di Indonesia lebih dari 150
juta (ada juga yang mengatakan 180 juta), di Afrika 300
juta, di Eropa 32 juta, di Amerika Utara 5,5 juta, di Amerika Latin
1,3juta, dan di Oseania 0,4 juta.
b. Tempat tinggal
Umat
Islam tersebar mulai dari Maroko di sebelah utara sampai Indonesia di
sebelah selatan. Itu bila bicara tentang umat Islam dalam
kelompok-kelompok besar. Tapi bila bicara tentang orang-orang beragama
Islam, saat ini, di mana-mana di seluruh dunia, sampai dipulau-pulau kecil pun,
dapat dijumpai komunitas Islam dalam jumlah
sedikitnya 15-20 orang. Boleh dikatakan saat ini tak ada
tempat di dunia yang tidak ada orang Islamnya. Bahkan di kalangan
bangsa Eskimo yang tinggal di kutub utara pun ada kaum muslimin dari
suku Indian merah. Di Cina kaum muslimnya kebanyakan tinggal di
daerah Ningxia, Cina utara.
c. Negara-negara Islam
Negara-negara
Islam, dalam arti yang berpenduduk mayoritas umat Islam, saat
ini berjumlah antara 42 sampai 46 negara. Yang terbanyak
jumlah penduduknya adalah Indonesia, disusul Bangladesh, Pakistan,
Turki, dan Mesir. Sedangkan yang paling sedikit adalah
Maldive Island yang beribukota Male, dengan jumlah
penduduk kira-kira di bawah 200 ribu orang.
Di antara
negara-negara itu, yang menyatakan diri secara resmi
sebagai Republik Islam adalah Pakistan, Mauritania, dan Iran. Yang
lainnya mempunyai bentuk pemerintahan monarki absolut (kerajaan model
lama, yang rajanya mempunyai kekuasaan mutlak),
monarki konstitusional (kerajaan tapi mempunyai lembaga
perwakilan rakyat?), dan republik.
d. Kualitas umat Islam
Peran
umat Islam di dunia kurang menonjol, alias tidak nampak. Dengan jumlahnya
yang cukup besar, sumbangan muslim bagi Produk Domestik Bruto dunia
tidak mencapai empat persen. Ini adalah ukuran sederhana untuk menyatakan bahwa
umat Islam tertinggal jauh oleh umat-umat lain.
Di
Timur Tengah ada negara-negara Arab yang sangat kaya seperti Saudi Arabia dan
Kuwait. Namun kebanyakan negara-negara yang dihuni umat Islam secara
mayoritas masih hidup pas-pasan. Contohnya Bangladesh, Pakistan, Afrika, dan
Indonesia.
Timur
Tengah yang identik dengan Islam, yang semestinya menjunjung tinggi
nilai-nilai Islam, yang terjadi malah sebaliknya.
”Tiap berkunjung ke Timur Tengah, saya merasa sedih,” kata
Habibie dalam harian Republika. “Saya tahu kalau itu semua negara Islam.
Tapi keadaannya tidak mencerminkan demikian. Situasinya lebih runyam dari
absolut monarchy.”
Di
Indonesia, mutu SDM umat Islam menempati posisi paling rendah,
walau untuk ukuran Asia Tenggara. Ekspor kita
yang paling besar adalah pembantu rumahtangga. Di Saudi
Arabia, TKW kita yang jadi pembantu sudah hampir setengah juta
orang.
Alamsyah
Ratu Perwiranegara waktu menjadi Menko Kesra menyatakan bahwa
perbandingan sarjana S3 umat Islam dengan umat-umat lain
adalah 1:10. Nurcholis Madjid, dalam acara diskusi buku Islam Inklusif
di Masjid Cut Mutiah, Jakarta, 27 Januari 1998, dengan mengutip Baiquni,
mengatakan bahwa SDM umat Islam Indonesia memang masih
memprihatinkan. Di negara maju seperti AS, Israel, dan Jepang, jumlah
doktornya mencapai 6.500 per satu juga penduduk.
Negara miskin seperti India, mempunyai 1200 doktor per satu juga
penduduk. Sedangkan Mesir 400 per satu juta, dan Turki 300 per
satu juta. Jumlah doktor di Indonesia hanya 65
orang per satu juta penduduk, dan dari sekian itu hanya sepuluh persen
(6,5) yang beragama Islam. Yang keadaannya lebih buruk dari umat
Islam Indonesia hanyalah negara-negara kulit hitam di Afrika.
Rendahnya
mutu SDM di kalangan umat Islam berakibat langsung pada
rendahnya kemampuanmenguasai teknologi tinggi, sehingga umat Islam menjadi
konsumen teknologi dari negara-negara maju. Salah satu penyebabnya
adalah karena anggaran untuk pengembangan iptek dan SDM di banyak negara Islam
masih kecil sekali jumlahnya. Hal itu terjadi tentu karena umumnya
mereka miskin, tapi yang paling menentukan adalah kecilnya
kesadaran akan pentingnya peningkatan SDM tersebut.
“Kaum
muslim dewasa ini tidak mencerminkan Islam yang sebenarnya,” kata Dr.
Abdullah Naseef, seorang tokoh Islam di Saudi Arabia. “Di Setiap negara memang
ada komunitas-komunitas kecil yang sungguh-sungguh taat pada ajaran
Islam, tapi kaum mayoritasnya justru melanggar prinsip-prinsip
dasar Islam…Dewasa ini kita menyaksikan pelanggaran hak asasi
manusia yang dilakukan kaum muslim di banyak negara. Ini memberi citra
buruk, dan mengancam risalah Islam. Jadi, umat Islam menderita dari dalam
akibat ulah mereka sendiri. Mereka melakukan kediktatoran dan ketidak adilan.”
“Problem
kaum muslim dewasa ini adalah tingkah laku mereka, baik tingkah laku
personal maupun cara mereka menata masyarakat,
dan sebagainya, yang tidak sejalan dengan Al-Quran dan Sunnah.
Sudah dipengaruhi oleh banyak ideologi non-Islam, dan ini sudah berlangsung
lama sekali, bahkan sebelum datangnya zaman imperialisme,” kata Dr.
Ja’far Syaikh Idris, seorang teolog dan filsuf Sudan.[2]
e. Konflik
Umat
Islam selalu terlibat konflik, alias perselisihan, pertengkaran, dan
bentrokan. Di Arab, konflik terjadi antar negara dan dalam setiap negara.
Ahmad Bahar dalam harian Republika tanggal 27 Juni 1996 menyebutkan bahwa
problem mendasar dari hal itu adalah _perbedaan ideologi_,
baik ideologi keagamaan maupun ideologi lainnya. Sebagai
contoh, konflik antara negara penganut ideologi sosialis dengan
nasionalisme sekuler. Atau juga konflik masalah keagamaan, seperti antara
Syiah dan non Syiah, dan banyak lagi.
Contoh
konflik dalam negara dan antar negara di Timur Tengah yang
paling segar adalah yang terjadi Afganistan. Selama Dua abad
Afganistan diperintah oleh para raja; sampai akhirnya pada
tahun 1973 Raja Zahir Sah digulingkan lewat kudeta militer
yang dipimpin saudara sepupunya, Muhammad Daud, yang
selanjutnya menjadi presiden pertama Afganistan. Tapi ia cuma
bertahan sekitar 5 tahun. Nur Muhammad Taraki yang berhaluan Komunis
melakukan kudeta pada tahun 1978. Tapi tahun berikutnya Taraki terbunuh,
Hizbullah Amin jadi presiden. Masih tahun itu juga (1979) Amin
dieksekusi, lalu Babrak Karmal yang didukung tentara Soviet menjadi
presiden. Kemudian, setelah sekitar 10 tahun bercokol di Afganistan,
tentara Soviet diusir mujahidin Afganistan
yang mendapat bantuan persenjataandari Pakistan, Amerika, Arab
Saudi, Mesir, Cina, dan lain-lain. Keberhasilan Mujahidin mengusir tentara
Soviet dari Afganistan menjadi kisah heroik yang dibangga-banggakan umat
Islam sedunia. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Setelah mengusir
tentara Soviet,orang Afganistan melakukan perangsaudara. Dalam perang
melawan rejim komunis, lebih sejuta warga Afganistan tewas. Dalam perang
saudara yang berlangsung dari tahun 1992 sampai l996, jatuh pula korban
tak kurang dari 300 ribu orang. Afganistan dicabik-cabik oleh masalah
kesukuan, ideologi, dan kedaerahan. Di Kabul dan beberapa provinsi di
sekitarnya berkuasa etnis minoritas Tajik yang berbahasa
Persia dipimpin Rabbani-Masoud yang ‘moderat’. Di selatan dan timur
berkuasa etnis Pushtun yang dipimipin Hekmatyar yang konservatif.
Dibarat berkuasa etnis minoritas Hazara yang berbahasa Dari
dan berpaham Syi’ah Imamiyah dan berhaluan politik Iran. Diutara berkuasa
etnis minoritas Uzbek yang berbahasa Turki yang dipimpin Abdul
Rashid Dostam, mantan anggota komunis.
Di
tengah anarki ini, para santri dan ustad yang frustrasi membentuk
organisasi Taliban yang bertujuan mendirikan pemerintahan yang
mereka sebut berdasar syari’ah Islam murni. Setelah berjuang sekitar 2
tahun, Taliban yang didirikan seorang mulah senior, Muhammad Umar Akhun,
akhirnya berhasil menduduki ibukota Afganistan, Kabul, pada tanggal
27 September 1996. Sehari kemudian mereka menghukum gantung
presiden Najibullah, yang konon juga memerintah berdasar hukum Islam.
Keberhasilan
Taliban itu segera disambut kecaman dari Moskow, dan Iran. Iran,
misalnya, tidakmenyukai Taliban yang beraliran Sunni, yang jelas bersikap
keras dan anti Syi’ah. Selain itu, Iran juga menganggap Taliban
sebagai boneka musuh-musuh besarnya, Saudi Arabia dan Amerika. Sedangkan
Rusia takut pemerintahan Islam revolusioner
di Afganistan akan menggoncang stabilitas para tetangganya di
utara. Pendeknya, kemenangan Taliban tidak menjanjikan kedamaian
bagi rakyat Afganistan. Adu kekuatan internal maupun eksternal masih akan
terus berlangsung.
Penyebab
konflik lainnya di Timur Tengah adalah perebutan pengaruh. Para pemimpin
atau penguasa Arab cenderung ingin menancapkan pengaruh kepada
negara-negara Arab lain, sehingga timbul kondisi saling menyinggung
harga diri.
Penyebab
ketiga dari konflik itu, menurut Ahmad Bahar, adalah pengaruh luar.
Khususnya yang berkaitan dengan negara-negara yang ingin mengambil
keuntungan ekonomi dari negara-negara Arab, dengan cara mengadu-domba dan
menimbulkan ketergantungan negara-negara Arab tertentu kepada mereka.
f. Madzhab-madzhab
Dalam bidang aqidah dan ilmu kalam:
1. Kharijiyah,
golongan yang semula mengikuti Ali bin Abi Thalib menentang
Muawiyah, lalu keluar karena tidak menyetujui sikap Ali terhadap
Muawiyah.
2.
Murji’ah, golongan yang bersikap pasif dalam masalah khilafah; memandang
pihak Muawiyah maupun Ali tetap muslim, dan menyerahkan penilaian
tentang mereka kepada Allah di akhirat nanti. Mereka akhirnya
secara tidaklangsung menjadi pendukung Muawiyah.
3.
Syi’ah, golongan yang berpandangan bahwa hanya keturunan Rasulullah yang berhak
menjadi khalifah.
4.
Jabbariyah, golongan yang berpandangan bahwa manusia itu
majbur(terpaksa), tidak mempunyai ikhtiar, kemauan dan kuasa, karena semua
telah ditentukan Allah.
5. Qadariyah,
golongan yang berpandangan sebaliknya dari Jabbariyah.
6.
Mu’tazilah, golongan yang dibentuk oleh Wasil bin Atha, yang i’tizal
(memisahkan diri) dari gurunya, Hasan Al-Basri.
7.
Ahlu-Sunnah wal-Jama’ah, golongan yang mengambil jalan tengah di antara
Jabbariyah dan Qadariyah.
8.
Ahmadiyah, golongan pengikut Mirza Ghulam Ahmad. Terbagi menjadi:
Ahmadiyah Qadyani, yang menganggap Mirza sebagai nabi,
dan Ahmadiyah Lahore, yang memandang Mirza hanya mujadid
(pembaru).
9. Salafiyah,
golongan yang berpegang pada apa yang tertulis dalam Quran,
tidak mau menta’wil Quran, dan tidak mau mencampurnya dengan
filsafat.
Dalam bidang syari’ah dan ilmu fiqh:
1. Hanafiyah,
pengikut Imam Abu Hanifah; terdapat di Turki, Afghanistan, Asia
Tengah, Pakistan, India, dan Mesir.
2. Malikiyah,
pengikut Imam Malik; terdapat di Afrika Utara, Mesir, dan Sudan
3. Syafi’iyah,
pengikut Imam Syafi’i; terdapat di Arabia Selatan, India
Selatan, Muangthai, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
4.
Hambaliyah, pengikut Imam Ahmad bin Hambal; terdapat di Afrika Tengah, Siria,
dan beberapa derah lain di Afrika.
Dalam bidang tasawuf:
1.
Qadiriyah, golongan yang memuliakan Abdul Qadir Al-Jilani, sampai ada
yang menyembahnya seperti menyembah Allah. Terdapat di Afrika Utara, Asia
Kecil, Pakistan, india, dan Indonesia.
2.
Rifa’iyah, pengikut Muhammad Ar-Rifa’i. Tarikatnya berupa penyiksaan
diri, seperti mengiris dan menusuk badan dengan iringan dzikir.
3.
Sadziliyah, pengikut Abul-HasanAli As-Sadzili, yang silsilahnya dihubungkan
dengan Hasan bin Ali.
4.
_Naqsabandiyah_, pengikut Muhammad An-Naqsabandi.
5.
_Syattariyah_, pengikut Abdullah Asy-Syattari.
6. Tijaniyah,
pengikut Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin MukhtarAt-Tijani, ulama
Al-Jazair.
7.
Sanusiyah, pengikut Muhammad Ali As-Sanusi; yang menolak segala pengaruh luar,
baik politik maupun agama.
Pembagian
madzhab-madzhab ke dalam kelompok aqidah/ilmu kalam, syari’ah/fiqh, dan tasawuf
ini jelas menggambarkan hasil penafsiran atas Hadits Jibril
yang menguraikan tentang Iman, Islam, Ihsan, dan Sa’ah
(qiamat). Kita lihat di atas bahwa dalam bidang aqidah saja ada 9
madzhab (aliran), dalam bidang syari’ah/fiqh ada 4 madzhab,
dan dalam bidang tasawuf ada 7 madzhab. Ini cuma angka-angka
yang terungkap di sini. Sebenarnya jumlah madzhab-madzhab itu
jauh lebih banyak lagi.
Setiap
penganut madzhab aqidah tertentu pasti cenderung pada suatu
madzhab syari’ah/fiqh dan tasauf tertentu. Atau
tepatnya, setiap madzhab aqidah masing-masing melahirkan madzhab
fiqh dan tasauf tersendiri. Hal ini terjadi karena semua berpendapat bahwa
Iman (aqidah), Islam (syari’ah), dan Ihsan (akhlak/tasawuf)
ketiganya saling melengkapi. Jelasnya, pengakuan iman seseorang (yang
dirumuskan dalam Rukun Iman harus diikuti dengan tindakan nyata berupa
pelaksanaan(syari’at) Islam (yang dirumuskan dalam Rukun Islam).
Pernyataan iman dengan menjalankan syari’at saja dianggap
belum sempurna, karena sifatnya masih terlalu dangkal alias kurang
bermakna. Dikatakan bahwa syari’at hanya menyentuh
ibadah-ibadah lahiriah. Karena itu harus dilengkapi dengan
tasauf, yang merupakan satu metode untuk mengisi batin. Bahkan
dikatakan bahwa dengan tasauf kita bisa mengenal Allah
sedekat-dekatnya, sampai menyatu denganNya.
g. Umat Islam di Malaysia
Uraian
berikut ini adalah ringkasan dari bab ”Agama” dalam buku Rakyat
Melayu Nasib Dan Masa Depannya, karya S.Husin Ali, terjemahan
Canisyus Maran dari buku aslinya yang berbahasa Inggris, The
Malays Their Problems and Future, terbitan Inti Sarana Aksara, Jakarta, 1985.
Gambaran kenyataan umat Islam di malaysia ini akan
membuat kita seperti berdiri di depan cermin yang bening, yang
memantulkan bayangan kenyataan umat Islam di Indonesia.
Di negeri
ini hampir semua orang Melayu beragama Islam. Meskipun kepercayaan
Hindu tersebar luas di bagian dunia ini beberapa abad lalu, jarang terdengar
bahwa orang Melayu beragama Hindu. Ini cukup berbeda dengan di Indonesia, di
mana penyebaran agama Hindu dan kebudayaannya telah merangkul
banyak penganut terutama di Jawa Timur dan Bali. Pengaruh Islam terhadap
orang Melayu telah mendarah daging. Sejak mereka melepaskan kepercayaan
animisme dan menerima Islam pada masa kerajaan Malaka,
orang-orang Melayu tidak pernah lagi beralih ke agama
lain. Sebelum dan sesudah kedatangan orang-orang Inggris, misi
Kristen cukup aktif, terutama melalui
sekolah-sekolah. Orang-orang Melayu enggan menyekolahkan anak-anaknya
pada sekolah menengah Inggris, karena khawatir anak-anaknya masuk Kristen.
Tapi kemudian hari mereka lebih bijaksana dan bersedia
memasukkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah Inggris.
Tak seorang pun murid Melayu menjadi Kristen.
Tidak demikian halnya dengan Cina dan India. Banyak dari
mereka meninggalkan agamanya dan menerima Kristen atau
sekurang-kurangnya memakai nama-nama Kristen.
Orang
Melayu yang coba pindah agama, akan mendapat sanksi dan hukuman berat
dari keluarga serta lingkungannya. Kenyataan bahwa tidak pernah terdengar
pertikaian dalam keluarga atau lingkungan
mengenai masalah ini, membuktikan bahwa bangsa Melayu memegang teguh
kepercayaan Islamnya. Meskipun demikian, sikap individu-individu secara orang
per orang terhadap agama cukup berbeda. Ada yang percaya sepenuhnya
dan tekun menjalankan ibadahnya, tetapi ada juga orang-orang yang
kepercayaannya hanya dangkal saja dan tidak menjalankan ibadah sama sekali.
Meskipun dalam kenyataannya mereka dilahirkan sebagai orang muslim. Kita
sudah melihat banyak orang Melayu yang jarang beribadah atau berpuasa
sebagaimana diajarkan oleh ajaran Islam, tetapi cepat tersinggung jika
agama Islam dikritik, terutama oleh orang non-Melayu. Ada juga orang-orang
Melayu yang tidak mengenal “ABC”-nya Islam, yang dilihat dari segi agama
hidup dalam dosa, tetapi bila ditanya apa iman kepercayaannya, maka
dengan bangga mereka akan menjawab, “Saya orang muslim.” Konstitusi
melarang bujukan terhadap orang Melayu untuk meninggalkan agama Islam.
Jika ada seorang Melayu meninggalkan agama Islam, meskipun atas
kemauannya sendiri, maka konsekuensinya cukup berat (Konstitusi II, 4).
Meskipun
orang-orang Melayu beragama Islam, pengaruh kepercayaan tradisional masih
melekat kuat pada mereka. Manifestasi dari kepercayaan
itu dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Melayu, sosial,
ekonomi, politik, medis, dan bahkan dalam masalah percintaan sekalipun.
Kepercayaan tradisional yang tersebar luas dalam kalangan Melayu
dewasa ini merupakan kelanjutan dari sistem kepercayaan sebelum masuknya
agama Islam di daerah ini. Sukar sekali merekonstruksi sistem
kepercayaan lama, yang didasarkan pada apa yang disebut animisme. Dalam
kepercayaan animisme orang percaya bahwa ada beberapa kekuatan adikodrati
yangmendiami dan melindungi segala sesuatu di sekitar kehidupan manusia,
di gunung-gunung, lereng gunung dan bukit, danau, kali, sungai, lautan, langit,
pohon, dan batang pohon. Orang lantas memanjatkan berbagai macam
permohonan kepada kekuatan-kekuataan itu, melalui orang-orang yang ahli
dalam urusan adikodrati itu dan menjadi tempat berlindung semua umat
manusia.
Secara
sepintas kiranya jelas bahwa kepercayaan animisme bertentangan dengan
ajaran Islam. Tetapi bagaimana bisa terjadi bahwa animisme
sampai sekarang masih ada di kalangan masyarakat Melayu. Mengapa
orang-orang Melayu dengan keyakinan Islamnya, masih juga mengandalkan
kepercayaan tradisional itu? Pertanyaan itu dapat dijawab, jika kita mau
melihat sistem kepercayaan atau agama ini dari tiga aspek: Ritus, para
pemimpin, dan ajarannya. Ketiga aspek ini tidak
terpisahkan, bahkan berkaitan satu sama lain. Dalam setiap
aspek tersebut dapat dilaksanakan adanya proses pertentangan dan
penyesuaian antara kepercayaan tradisional dan agama Islam.
Dalam
perkawinan ada beberapa upacara yang menuntut pemborosan biaya, yaitu
mubazir yang bersifat kesombongan, meskipun sahnya perkawinan dilakukan dengan
ijab-kabul kedua mempelai di hadapan para saksi.
Dalam
bertani, ada beberapa upacara pada waktu tanam, pada waktu tanaman sudah
tumbuh, dan pada waktu panen. Di beberapa daerah, pada waktu tanam padi
petaninya mengumpulkan bibit, beras kuning, dan padi, lalu memohon berkah
melalui seorang dukun atau pawang. Kemudian bibit padi itu ditanam di kebun
dengan doa permohonan sebagai berikut:“Salam ya Bapakku udara dan ibuku
pertiwi, peliharalah permata kami ini.” Beras kuning ditaburkan di kebun
dengan membaca doa selawat tiga kali. Cara mengobati penyakit akibat roh jahat
atau setan dilakukan dukun dengan menggunakan kain kuning atau
hitam, untuk mendera badan pasien. Dukun membaca
syair-syair magis yang dicampur dengan kalimat bismillah dan pengagungan
Allah serta nabi. Beberapa doa penyembuhan lainnya ada yang berbahasa Arab,
kadang-kadang ayat Al-Quran, untuk mengusir roh jahat atau jin muslim.
Yang
memegang peranan penting dalam upacara seperti di atas disebut pawang atau
bomoh (dukun). Mereka memperoleh ilmu sihir (magis) melalui orangtua, mimpi,
bertapa, dll. Beberapa di antara tidak tahu banyak tentang
Islam, tapi ada juga yang taat beribadah, dan mengatakan bahwa sumber
ilmu mereka adalah Islam, terutama Quran. Mereka yang menggunakan Quran umumnya
mudah diterima di pedesaan oleh petugas atau pejabat keagamaan
seperti imam, guru agama, dll. Sebaliknya yang tidak menggunakan
Quran dicurigai…
Karena
kepercayaan tradisional masih berakar kuat di kalangan masyarakat Melayu,
tidak salah kalau dikatakan bahwa pada umumnya kepercayaan Islam
mereka hanya dangkal saja. Sukarnya terletak pada sejarah Islam
sendiri dan pada perkembangannya di daerah ini. Islam disebarkan di wilayah ini
secara informal dan kurang sistematis.
Semasa
puncak kejayaan Kerajaan Malaka, posisi Islam erat hubungannya
dengan kekuasaan kerajaan itu. Sultan mendatangkan guru agama
didatangkan dari Saudi Arabia atau India, untuk mengajar para
aristokrat dan kepala suku. Rakyat biasa hanya mengikut saja. Karena
itu mereka tidak mendapat pengertian tentang hukum dan filsafat
Islam. Pola perkembangan ini juga terjadi pada waktu kesultanan
Aceh. Tapi setelah jatuhnya kerajaan-kerajaan itu, dan kemudian
dilanjutkan dengan ekspansi kolonialisme, keadaannya berubah. Namun Islam
telah menjadi bagian integral dari kehidupan dankebudayaan Melayu. Telah
diwariskan dari generasi ke generasi dan telahberhasil menarik sebagian besar
pengikut di antara rakyat Melayu. Suatu jalur penting yang dipakai
untuk menyebarkan agama Islam adalah keluarga.
Lain
dengan kehidupan di pedasaan, penduduk perkotaan umumnya tidak begitu
peduli masalah ibadah. Mereka bebas berbuat sesuka hati, umapamanya
bergandengan tangan dengan pacarnya, menonton film pada
waktu ibadah Jum’at, minum bir, berjudi, dll. Banyak tempat diadakan
untuk berbuat sesuatu yang dianggap dosa oleh orang Islam. Posisi Islam
apapun kekuasaannya di negeri ini tidak mempunyai kontrol yang efektif terhadap
semua kegiatan itu. Di samping itu, jenis pekerjaan dan jam kerja dibeberapa
pabrik atau departemen membuat pera pekerja sulit menjalankan ibadah secara
rutin, dan hanya orang-orang patuh saja yang bersedia mengganti
waktu sembahyangnya setelah mereka sampai di rumah.
Terlebih lagi, pengaruh pendidikan umum membuat anak-anak bersikap
sinis terhadap peranan agama dan pemimpin-pemimpinnya.
Orang-orang
tingkat menengah dan atas di perkotaan kepercayaan Islamnya telah
dilemahkan oleh cara hidup modern kebarat-baratan yang masuk
bersama kolonialisme dan bertahan sampai sekarang. Para kapitalis yang
berkeinginan kuat mencari uang dengan cepat membangun hotel-hotel, tempat
rekreasi, dan pusat perjudian, yang semua menyediakan fasilitas pelacuran
dan macam-macam perbuatan mesum lainnya. Tapi menurut mereka itu
semua tidak jadi masalah. Yang penting mereka
dapat menarik turis lebih banyak, pendapatan negara meningkat,
rakyat menjadi semakin kaya. Dengan cara yang sama, berbagai macam
mode pakaian membanjiri pasaran, diiklankan dengan mengeksploitir gambar
gadis-gadis muda yang seksi. Proses subversi kebudayaan tersebar
luas,melemahkan moral dan keyakinan agama.
[1]
Data terakhir menurut Esa Gao Zhanfu, Vice President China Islamic Institute,
muslim Cina saat ini berjumlah sekitar 21 juta jiwa dengan jumlah masjid
sekitar 35.000 unit. Ada 10 institute agama Islam, ratusan sekolah bagi
kalangan rakyat untuk belajar bahasa Arab dan kebudayaan Islam. (harian Kompas,
29-5-2008).
…………………………………………….
SEKILAS SEJARAH ISRAEL
A.Perjalanan sejarah bangsa Israel
Max
I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God, and History”, menulis,
“Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi menetap di sebuah negara
yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri, mereka memilih sejalur
wilayah yang merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang
berperang. Bangsa Yahudi haus membayar pilihan ini, terbantai di medan
pertempuran, dijual sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing.
Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman
kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina,
Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”. Sebagai seorang ilmuwan Yahudi
dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Damon meyakini secara aqidah
bahwa palestina adalah milik bangsa Yahudi, karena nenek moyang mereka pernah
mendirikan sebuah negara disana.
Kawasan
itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan
Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental, diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk
kembali ke Palestina.
Kaum
Yahudi sekarang, secara umum, terdiri dari dua kategaori besar. Pertama,
disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim
juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang
berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim
as. Nabi Ibrahim as berasaldari Ur, Irak selatan, kemudian hijrah ke Kan’an
Palestina sekitar tahun 2000 SM, disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian
berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu
terhitung sebuah desa, AlQur’an menyebutnya baduwi (QS 12:100).
Setelah
nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi Yaqub as beserta seluruh
keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan
perkembangan, baik dari segi jumlah orang, maupun kekayaan dan kedudukan.
Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia ,kondisi sosial mereka yang semula
terhormat mulai bergeser, karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi
munkar, serta jauh dari syariat nabi Yusuf as. Kerajaan Mesir yang tadinya
mereka kuasai, diambil alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan
menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa,
mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia
dan kemudian oleh bangsa Mesir sendiri.
Sesuai
dengan kehendak Allah (baca: Allah melalui ajaran menurut sunnah Rasul-nya),
kemudian nabi Musa as lahir, dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau
diselamatkan Allah dari petaka Fir’aun, bahkan menjadi putra angkat sampai
menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi
Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib
as. Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah
memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada
bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau
bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina, karena Fir’aun
berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.
Didalam
al Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah, tapi
mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah, bahkan
berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as, maka Allah mengharamkan bumi
Palestian selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih.
Fakta
sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi
terpontang-panting dikawasan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai
nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina,
tahun 1040-970 SM.
Kerajaan
nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh
selama beliau masih hidup, setelah nabi Sulaiman as wafat, kerajaan itu
pecah menjadi dua, Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.
Pada
tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja
Assyyira. Pada tahun 586 SM, raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda.
Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia
itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin ‘janji kembali ke kampung halaman’
kepada para pengikutnya.
Kemudian
pada tahun 550 SM, hampir seluruh kawasan Palestina di integrasikan kedalam
kekuasaan Persia. Ketika Alexander the greath menguasai Palestina pada tahun
334 SM, Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani, dari sini mereka kemudian
menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM
diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi.
Pengungsian
besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M,
setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi
pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan
pemberontakan.
Demikianlah
seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab
ra pada tahun 637M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi
Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab ra kemudian
mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.
Pada
tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota
Yerusalem, dengan membantai 70.000 penduduknya, laki-laki, perempuan dan
anak-anak. Pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub
mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya,
meskipun selama lima tahun sampai 1192 M, harus berperang dengan seluruh
raja-raja besar Eropa seperti Richard (Inggris), Frederick (Jerman), Leopold
(Austria), Louis (Perancis), raja Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem
kembali, tetapi mereka tidak berhasil.
Dalam
naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan
Arab mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun
1917 setelah Inggris mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I, mandat
Inggris ini dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920, dan pembela
Palestina yang utama hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada
tahun 1924.
B. Beberapa karakter Yahudi didalam Al-Qur’an
Bila
kita membuka Al Quran, maka pertama kali kita temukan adalah surah Al Fatihah
yang kita baca setiap kali shalat. Surat pertama itu sudah mulai berbicara
mengenai hakikat Yahudi, yakni mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah
(al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula surah Al Baqarah , kita akan menemukan
di dalamnya 83 ayat berturut-turut berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat
40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang
kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah.
Yang
lebih menarik ialah, ayat-ayat tersebut mampu memberikan gambaran sebagian
besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata kunci
yang menjelaskan watak asli mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120
surah Al Baqarah yang artinya, secara psikologis dan historis, Yahudi tidak
pernah dan tidak akan ridha terhadap umat Islam. Meskipun pada waktu
tertentu mereka memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka
tetap melihat umat Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat
Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.
Catatan
sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam Al
Quran di pelbagai surat. Bahkan bani Israil adalah umat yang paling banyak
disoroti Al Quran daripada umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik.
Perjalanan hidup mereka perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola
pikir dan sikap pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul,
serta kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang
kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan mereka
terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat kita waspadai
dan diantisipasi secara baik sedari awal.
C. Latar belakang berdirinya negara Israel
Bangsa
Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk
menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu
menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi
orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M
diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir
dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa
Timur, Rusia dan Amerika Selatan.
Selama
satu abad, 1600 M sampai 1700M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan
perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu
pengetahuan modern.
Akhirnya
mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka
hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir
merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan
tujuan untuk mengacau dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.
Pada
tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme
Internasional, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda
Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di
Palestina. Izvi Hirsch (1795 – 1874),membuat studi agar diaspora Yahudi bisa
mendirikan negara di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat buku Roma dan
Yerusalem. Theodore Herzl (1860 – 1904)membuat buku der Yudentaat (negara
Yahudi) pada tahun 1896.
Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme,
melalui Lowrence of arabica, mereka berhasil memecah belah negeri Arab untuk
melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah.
Meskipun
Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama cita-cita bangsa
Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah, yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.
D. Sejarah berdirinya negara Israel
Berbagai
langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding
khilafah Utsmaniyyah, agarmereka dapat memasuki Palestina.
Pertama,
pada tahun 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan
Abdul Hamid, untuk mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu
dijawab sultan dengan ucapan “Pemerintan Ustmaniyyah memberitahukan kepada
segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan
diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi
terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.
Kedua,
Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel
sekarang, pada tahun 1896 memberanikan diri menemui sultan Abdul Hamid sambil
meminta ijin mendirikan gedung di al Quds. Permohonan itu dijawab sultan
“Sesungguhnya imperium Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan
menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam
kantong kalian sendiri”.
Melihat
keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga, yaitu melakukan
konferensi Basel di Swiss, pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan
strategi baru menghancurkan khilafah Ustmaniyyah.
Karena
gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya sultan pada tahu 1900 mengeluarkan
keputusan pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal
disana lebih dari tiga bulan, paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas
khilafah terkait. Dan pada tahun1901 sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan
penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.
Pada
tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid untuk
melakukan risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah
:
1.
150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.
2.
Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta
poundsterling Inggris.
3.
Membangun kapal induk untukmenjaga pemerintah, dengan biaya 120 juta Frank
4.
Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.
5.
Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.
Semuanya
ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl, diwakilkan kepada
Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl
agar dia tidak terlalu serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak
sanggup melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan
milik pribadiku.Tapi milik rakyat, rakyatku sudah berjuang memperolehnya
sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu menyimpan kekayaan
mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah tercabik-cabik, saat itu
mereka baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun jika saya masih
hidup, maka tubuhku terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang Palestina
terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini tidak boleh terjadi. Karena saya tidak
kuasa melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.
Berbagai
cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai
dengan menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka
melakukan lobi dengan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.
1.
Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme
Internasional, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.
2.
Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi
di Palestina.
3.
Izvi Hirsch (1795 – 1874),membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan
negara di Palestina.
4.
Theodore Herzl (1860 – 1904)membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada
tahun 1896.
5.
1897, Konferensi Basel , Swiss yang disponsori oleh Hertzl, merumuskan
penghancuran Bani Ustmaniyah.
6.
1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid
dari kursi khilafah.
7.
1917, perjanjian Balfour untukmemberikan Palestina sebagai tanah air bagi
Yahudi
8.
1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas
bantuan Inggris.
9.
1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata.
Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika
terlibat dalam PD II.
10.
Nopember 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina
anatara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul
pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak
berperan membela Palestina.
11.
1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan
Arab dipukul.
12.
1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran
Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan
hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.
13.
1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar
Sadat.
14.
1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji
hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina
yang melawan Israel.
15.
1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa
Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.
16.
1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat
dan Jalur Gaza.
17.
1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.
18.
1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden.
19.
1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.
20.
1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina
dengan imbalan jaminan keamanan.
21.
1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.
22.
2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi
Palestina.
23.
2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak.
24.
2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.
Beberapa
Tokoh penting di balik berdirinya negara Israel adalah : Theodore Hertzl,
Arthur J Balfour, David benGurion, Golda Meir, Gamal Abdel Nasser, Moshe Dayan,
Abdullah, Yasser Arafat, Anwar Sadat, Jimmy Carter, Menachem Begin, Yitzhak
Rabin, Bill Clinton, Benjamin Netanyahu, Ariel Sharon dan lain-lain.
E. Kejahatan Yahudi terhadap dunia terutama Islam
Beberapa
kejahatan Yahudi terhadap Islam telah dijelaskan terdahulu, antara lain dengan
lahirnya ideologi Nasionalisme, Kapitalisme, Marxisme, Komunisme dan lainnya.
Menurut
Dr Jusuf Qordhowi, dimasa yang akan datang tantangan kejahatan besar Yahudi
terhadap Islam adalah kejahatan Zionisme, kejahatan Naturalisasi dan kejahatan
Globalisasi.
“Dunia
Islam kini sedang terbakar. Setiap kita berkewajiban segera menyiramkan air
sekalipun sedikit untuk memadamkan api yang bisa dipadamkan, tanpa menunggu
orang lain. ” Syaikh Amjad Al Zahawi.
“
Israel akan berdiri dan akan tetap berdiri sampai Islam menghancurkannya
sebagaimana telah dihancurkan sebelum ini.” Hasan Al Banna.
SEKIAN.
Posting Komentar
Posting Komentar