Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja meluncurkan program rumah DP 0 rupiah yang merupakan salah satu janji kampanyenya. Hunian itu kemudian diberi nama 'Samawa'.

Menurut Anies, 'Samawa' merupakan terminologi khusus. Menurutnya nama 'Samawa' bisa mendatangkan kedamaian dan kecintaan di dalam hunian. Lebih dari itu, Anies mengaku selalu ingin meyakinkan bahwa nama itu harus punya makna.

"Kita ingin nama dari program ini program DP 0 rupiah ini, saya selalu garis bawahi nama itu harus punya makna dan makna itu harus sesuai pesan, namanya bermakna, maknanya berpesan. Setelah cari sana sini solusi rumah warga namanya adalah samawa," kata Anies dalam sambutannya di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jumat (12/10).


"Samawa ini terminologi yang ketika kita dengar langsung tahu maknanya. Maknanya adalah sebuah tempat yang di sana ada kedamaian, cinta kasih, ketenangan, kebahagiaan," paparnya.

PD Sarana Jaya akan membangun 4 tower 'Samawa' dengan total 780 unit hunian. PLT Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman DKI Meli Budiastuti mengatakan rusun tersebut akan terbagi dalam dua tipe, yakni tipe 21 dan tipe 36. Sementara untuk harganya mulai dari Rp 184 jutaan.


Sebelum 'Samawa' ini, Anies juga mengganti nama OK Otrip menjadi Jak Lingko. Lagi-lagi, Anies mengaku tak sembarangan saat memilih nama tersebut.

Anies mengatakan penamaan Jak Lingko merupakan nama yang diambil dari kosakata bahasa Indonesia yang baru dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pada Oktober 2018. Menurutnya, nama tersebut mencerminkan identitas bangsa Indonesia.

"Kenapa Jak Lingko, kita ingin agar memiliki nama yang mendengar namanya, bisa tercermin maknanya," kata Anies.


Anies menuturkan Lingko berasal dari bahasa Nusa Tenggara Timur. Dia menyebut Lingko sangat tepat digunakan sebagai cerminan integrasi transportasi di Jakarta.

"Lingko adalah sistem terintegrasi jejaring, yang digunakan air di Nusa Tenggara Timur," jelasnya.
(rna/jbr)