SAL USUL GERAKAN SHALAT DARI SEJAK UMMAT TERDAHULU (semi normatif)



Patron/uswah kehidupan bukanlah arab, bukan adam, bukan ibrahim, bukan musa, bukan daud, bukan isa dan bukan ahmad bin abdullah, mereka adalah hanya sebatas jasad pelaksana saja sama halnya seperti kita sekarang (QS Al Kahfi/18:110, "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "....." QS Fushshilat/41:6, "Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,), patron/uswah kehidupan adalah kitab yg sejak awal sudah tersimpan dan terpelihara di Lauh Mahfud, yg isi kesimpulan kitab tersebut adalah sama dan tidak ada perubahan dari awal hingga akhir (QS Al Israa/17 : 77, "(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu". QS Al Fath/48:23, "Sebagai suatu sunnatullah  yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu"...(SUNNATULLAH = sunnah/perjalanan pembentukan peradaban manusia menurut ILMU ALLAH), hanya beda nama dan pelaku saja. Peradaban manusia bisa besar dikarenakan belajar pada 1 ILMU YG SAMA (AL-ASMA/ADAM, SUHUF ULA/IBRAHIM, ZABUR/DAUD, TAURAT/MUSA, INJIL/ISA, AL-QURAN/AHMAD), mereka dan kita tanpa ILMU tersebut adalah sama seperti halnya binatang-binatang yang ada (anjing, babi, monyet, dll). Ahmad bin Abdullah adalah bukan siapa-siapa jika tidak ada ILMU (AL-QURAN), begitu pun ISA, MUSA dan kita semua...Itu terbukti apabila bayi-bayi manusia jika dibuang ke hutan ataupun ke tempat yang tidak ada ILMU, mereka hanya mempergunakan SELERA/HAWA NAFSU (INSTING DAN NALURI) sama sprti yg dilakukan binatang".

Sebagaimana keterangan surat Al-Muzzammil [73] ayat 1-20, sesungguhnya rattil dan shalat pertama yang diharuskan (wajib) bagi Rasulullah SAW dan umat Islam adalah rattil dan shalat tahajjud. Namun, ketika ayat ke-20 diturunkan, shalat tahajjud menjadi 2x yaitu tiap malam selasa dan malam jum’at dengan diiringi shaum senin kamis (ingat kembali hadits bersetubuh/rattil secara maksimal pada malam jum’at, karena pada jumat siangnya akan ada laporan kerja mukmin). Shalat adalah proses Isra dan mi’raj, ingat hadits asshalaatu mi’rajul mukminiin. (baca artikel Makna Isra dan Mi’raj). Lalu, ketika turun ayat ke-20 surah Al-Muzzammil, rattil dan shalat tahajjud yang sebelumnya dilakukan tiap malam, sebagian digantikan dengan shalat lima waktu yang diterima oleh Rasul SAW pada tahun ke-2 sebelum hijrah atau tahun 11 selama Rasul SAW berdakwah di Makkah selama 13 tahun dan sekitar 10 tahun di Madinah. Persiapan pembinaan Iman (pandangan dan sikap hidup dengan Alquran msR) selama 13 tahun dengan melakukan rattil dan shalat tahajjud setiap malam, setelah teori pembinaan tersebut sudah ter aqdun, maka fase pembuktian pembentukan system ekonomi zakat, aqiimu shalaah wa atuz zakah. Rattil dan shalat tahajjud yang tiap malam dilakukan, dikurangi menjadi 2x dalam seminggu tetapi dijaga oleh shalat 5 waktu agar kita selalu berpegang teguh kepada tali ajaran Allah walaupun dalam aktifitas sibuk berbuat didalam pembentukan system ekonomi zakat.

Dan, m
enurut sumber normatif islamisme, shaum ummat muslim yang diteladankan oleh Rasul dimulai pada tahun kedua setelah hijrah ke Madinah. Bahwa selama 15 tahun Rasul tidak pernah berbicara soal shaum, dan setelah hijrah ke Madinah 2 tahun shaum ramadhan baru dilakukan.

Shalat orang terdahulu

Sesungguhnya, shalat dalam Islam tidaklah tiba-tiba [ujug-ujug -Jawa), tapi telah lama dilakukan. Bahkan, shalat juga dilaksanakan oleh para nabi-nabi terdahulu. Dr Jawwad Ali, seorang pemikir kritis sekaligus sejarawan Muslim asal Baghdad, dalam karyanya berjudul Sejarah Shalat atau Tarikh as-Shalahfi al-Islam, menjelaskan, shalat sudah dikerjakan sebelum Islam datang. Artinya, shalat juga dikerjakan oleh orang-orang terdahulu, termasuk dalam ajaran agama terdahulu.

Dalam sejarah agama Samawi atau langit, shalat juga pernah dikerjakan oleh para nabi-nabi mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam kitabnya Athlas Tarikh al-Anbiya wa ar-Rusul, agama Samawi itu adalah Islam, Yahudi, Nasrani, Hanif, dan Shabiyah Mandaiyah. Agama Islam (baca: Dienul Islam), nabinya adalah Muhammad SAW, Yahudi (Musa), Nasrani (Isa), Hanif (Ibrahim), dan Shabiyah Mandaiyah (Yahya). Pada intinya Islam ada sejak pada zaman nabi Adam. Maka rattil dan shalat (tahajjud dan lainnya) pun sudah ada sejak zaman nabi Adam. Ingat kembali kepada ayat tidak ada perubahan pada sunnah (perjalanan) Allah, sudh dibahas pada alinea awal artikel ini.

Dan, para nabi tersebut juga diperintahkan oleh Allah melalui ILMU-NYA untuk rattil dan mendirikan shalat sebagai suatu keharusan (fi’il amr) atas diri mereka dan ummatnya. Nabi Ibrahim, Ismail, dan Ishak juga diperintahkan shalat. (baca juga artikel berjudul: Pengertian Rattil dan Shalat Tahajjud, http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/shalat-media-utama-untuk-menyerap-teori.html , serta SHALAT, MEDIA UNTUK MENDAPATKAN TEORI ILMU IPOLEKSOSBUD, http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/shalat-media-utama-untuk-menyerap-teori.html )

Nabi Musa dan Harun pun demikian. “Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (Yunus [10] 87). Nabi Daud juga mendirikan shalat, sebagaimana tertera dalam Mazmur 119 ayat 62. “Di tengah malam aku bangun untuk memuji-Mu ….”

Nabi Zakaria juga mendirikan shalat, sebagaimana terdapat dalam surah Ali Imran [3] 39. “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan rattil dan shalat di mihrab.” Nabi Isa juga shalat. “Berkata Isa Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan system ekonomi) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan (paham alternatif ILMU), pada hari aku meninggal (mempasifkan dzulumat msS) dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (membentuk system ekonomi jannah).” (QS Maryam [19] 30-33).

Bahkan, Luqman juga memerintahkan shalat kepada anak atau keturunannya. (QS Luqman [31] 17). Dan kaum bani Israil, Yahudi dan Nasrani, juga diperintahkan untuk shalat. “Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya mengabdi hidup kepada Allah melalui ILMU-NYA dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) diin yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS Al-Bayyinah (98J 5).

Shalat Nasrani dan Yahudi

Menurut Jawwad Ali, kata shalat berasal dari bahasa Aramaic-bahasa ibu Yesus Kristus dan bahasa ash sebagian besar Kitab Daniel dan Ezra serta bahasa utama Talmud-dari suku kata shad-lam-alif; shala yang memiliki arti rukuk, atau merunduk (inhina). Istilah “shalat” digunakan untuk merepresentasikan praktik ritual keagamaan, dan kata “shalat” ini kemudian digunakan oleh kalangan Yahudi sehingga sejak saat itu kata “shalat” menjadi bahasa Aramaic-Ibrani. Umat Yahudi menggunakan kata “shalutah” pada masa akhir periode Taurat.

Hal ini dikuatkan oleh pendapat seorang sahabat terkemuka, Ibnu Abbas, yang menyatakan bahwa kata “shala” berasal dari bahasa Ibrani “shaluta” yang bermakna “tempat ibadah Yahudi”. Istilah “shaluta” sendiri pada perkembangannya masuk ke dalam bahasa Arab melalui tradisi Judeo-Kristiani dan kontak interaktif dengan komunitas Yahudi Ahli Kitab. Begitulah pemaparan awal Dr Jawwad Ali tentang shalat yang ditelaahnya secara filologis.

Dikemukakan pula bahwa berdasarkan syair Jahiliyah, terdapat keterangan yang mengisyaratkan adanya informasi perihal ibadah kaum Yahudi dan Nasrani, yang mencakup gerakan rukuk, sujud, dan membaca tasbih. Shalat-shalat kaum Yahudi dan Nasrani pada umumnya tidaklah dikenal oleh kaum Jahiliyah-pagan. Namun, bagi sebagian kaum Jahiliyah yang pernah berinteraksi dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani pada masa itu, ritual shalat orang-orang Yahudi dan Nasrani betul-betul mereka ketahui.

Kaum pagan yang selalu melaksanakan haji pada musim-musim tertentu dan pada saat itu pun memiliki tata cara tersendiri untuk mendekatkan diri kepada berhala-berhala mereka. Ini menandakan bahwa aktivitas penyembahan bernama ritual dikenal oleh komunitas paling primitif sekalipun. Dengan demikian, shalat adalah hal yang bersifat integral dengan semua doktrin agama. Tentu, konsep ritual shalat dalam setiap agama adalah berbeda-beda, pun tata-caranya variatif.

Hal ini menjadi concern para pakar studi agama, bahwa suku-suku kuno, bahkan suku Barbar sekalipun, memiliki ritual khusus yang mereka sebut “shalat”. Di antara penemuan arkeolog adalah teks-teks kuno yang dahulu dibaca oleh orang-orang Assyiria dan Babilonia dalam ritual shalat mereka. Indikasi yang menyebutkan adanya praktik ritual shalat di kalangan pagan Makkah, misalnya tertera dalam salah satu ayat Alquran, surah al-Anfal [8] ayat 35 “Shalat mereka di sekitar Baitullah itu tak lain hanya sekadar siulan dan tepukan tangan”. Karena tidak tahu makna inti dari shalat maka nilainya hanyalah kaifiat belaka tanpa makna.

Bentuk-bentuk shalat

Sebagian agama lain menetapkan tata cara berupa gerakan kemudian diam dengan tenang diiringi bacaan-bacaan khusus yang dihafal. Dan, masih ada bentuk-bentuk ritual yang lain. Hanya saja, diam dengan tenang ketika berkomunikasi dengan Tuhan hampir menjadi tiang pokok ritual kebanyakan agama, kemudian diteruskan dengan gerakan rukuk dan sujud.

Pada umumnya, sujud dilakukan di depan berhala-berhala. Dan, sujud merupakan ungkapan pengagungan terhadap objek yang disembah. Agama Yahudi menilai sujud yang benar adalah yang semata-mata ditujukan kepada Tuhan Pencipta, sedangkan sujud kepada manusia adalah sujud paganistik. Orang Arab (pagan) menolak rukuk dan sujud lantaran dua gerakan tersebut dinilai sebagai simbol kerendahan dan kehinaan.

Shalat orang Yahudi (Jewish Prayers), shalatnya mereka hampir mirip dengan shalat umat Islam. Mereka mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap, lalu rukuk dan sujud. Hanya saja, sujudnya mereka ada perbedaan. Demikian juga dengan orang-orang Nasrani. Karena itu, menurut Dr Jawwad Ali, walaupun shalat merupakan ajaran agama-agama dahulu, bukan berarti Islam meng-copy paste praktik shalat itu secara mentah-mentah. (ingat ayat tidak ada perubahan pada sunnah Allah, sejak nabi Adam..)
........................

al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Sholat sudah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya, seperti perintah Sholat kepada Nabi Ibrahim dan anak cucunya[2], kepada Nabi Syu’aib[3], kepada Nabi Musa[4] dan kepada Nabi Isa al-Masih[5].

Menurut sejarah Islamisme menyebutkan bahwa Gerakan Shalat yang dilakukan oleh Muhammad secara utuh terjadi ketika Muhammad telah melakukan Isra' - Miraj dari Masjidil Haram ( Mekkah ) ke Masjidil Aqsha ( Israel ( Betlehem ) sekarang menjadi Negara Palestina ) dengan mengendarai Buraq bersama Jibril dan konon naik ke langit ke-7 dan disana terjadi tawar menawar dengan Allah terkait dengan waktu pelaksanaan Shalat sehingga terjadi kesepakatan cukup 5 kali sehari. Menurut sejarah Islam menyebutkan bahwa waktu penetapan shalat terjadi  ketika Muhammad melakukan isra mi’raj dari Mekkah ke Yerusalem dan dari Yerusalem ke Surga. Di surga ia diberi mandat untuk mengabarkan kewajiban shalat untuk umat muslim sebanyak 5 kali, setelah tawar menawar dengan Allah swt yang tadinya minta 50 kali dalam sehari, kemudian ditawar jadi 25, kemudian dikorting jadi 12, dikasih keringanan lagi akhirnya jadi 5 kali dalam satu hari. Sedangkan teknis gerakan Shalat terjadi pagi hari setelah peristiwa Isra' - Miraj', Malaikat Jibril memberi contoh gerakan shalat yang dilaksanakan umat Islam sampai hari ini. Tetapi karena ini adalah sebuah doktrin/kepercayaan oke-lah kita masukkan dalam sejarah walupun diragukan kebenarannya.  (baca juga artikel berjudul: Makna Isra dan Mi’raj, http://qurunkedua.blogspot.com/2014/04/isra-miraj-bisa-dilakukan-oleh-semua.html )

Kaifiat Shalat dalam islam sebenarnya sama dengan shalat Kristen Syria, yang dianggap bidah oleh Kristen Roma dan Yerusalem dan Aleksandria/koptik. Katolik Ortodoks Syria itu sudah ada sejak abad 4 Masehi, 1 abad sebelum Muhammad lahir. Mereka sudah melakukan salat, puasa, dan haji (silakan disimak di http://catatan-primata.blogspot.com/2014/03/mengenal-kristen-ortodoks-syiria-ajaran.html ). Berikut ini adalah kemiripan shalat agama Islam dengan shalat agama Kristen Ortodoks Syria. Waktu sholat bukan 5 kali sehari tetapi 7 kali sehari seperti yang tertulis dalam Alkitab Mazmur 119:164 " Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. " . Berikut adalah waktu shalat dan latar belakang dilaksanakannya waktu tersebut :
  1. Shalat / ibadat pagi ( sebelum matahari menyingsing ), merupakan tradisi Yahudi berdasarkan Keluaran 29:38-41  (ibadat korban pagi dan petang)
  2. Shalat jam ke-3 ( sekitar pukul 09.00 - 11.00 ; pagi ). dalam islam Shalat Dhuha ( bukan shalat wajib ) oleh berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul 2:1,15 yang mempunyai pengertian penyaliban Yesus dan juga turunnya Sang Roh Kudus (Markus .15:25; Kisah Para Rasul .2:1-12,15)
  3. Shalat Jam Keenam ( sekitar pukul 12.00 - 13.00 / tengah hari ) dalam Islam Shalat Dzuhur merupakan peringatan akan penderitaan Yesus Kristus di kayu salib ( Lukas.23:44-45)
  4. Shalat Jam Kesembilan ( sekitar pukul 15.00 - 16.00 ) dalam Islam Shalat Asyar adalah untuk mengingatkan saat Kristus menghembuskan nafas terakhirNya di atas salib ( Markus.15:34-37), sekaligus untuk mengingatkan bahwa kematian Kristus di atas salib adalah untuk menebus dosa-dosa, agar manusia dapat melihat dan merasakan rahmat Ilahi
  5. Shalat Senja ( sekitar pukul 18.00 ) dalam Islam Shalat Maghrib merupakan tradisi Yahudi yang sama seperti shalat jam pertama, shalat ini dilatar belakangi oleh ibadah korban pagi dan petang yang terdapat dalam Kitab Keluaran 29:38-41
  6. Shalat Purna Bujana ( sekitar pukul 20.00 - 24.00 WIB ) dalam Islam Shalat Isya sama pada Mazmur 4 : 9
  7. Shalat Tengah Malam dalam Islam dikenal sebagai Shalat Tahajjud, sama dengan ayat Alkitab pada Matius 24:42Lukas.21:26Wahyu 16:15

Beberapa ayat yang bisa di asumsikan sebagai gerakan shalat. Berikut ini adalah hasil penelusuran pada Alkitab.

GERAKAN MENGANGKAT KEDUA TANGAN

1. Keluaran 17 : 11 " Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek."
Kisah mengangkat tangan yang pernah terjadi pada masa nabi Musa adalah ketika bangsa Israel melawan bangsa Amalek yang secara jumlah lebih banyak dari pasukan bangsa Israel, atas kehendak Allah terjadi mujizat dimaka ketika tangan Musa terangkat maka bangsa Israel lebih kuat dan ketika tangan Musa turun bangsa Israel menjadi lemah. Hal ini disaksikan oleh Harun dan Hur. ( Keluaran 17 :12 )

2. Imamat 9 : 22 " Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu memberkati mereka, kemudian turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan korban keselamatan. " Gerakan mengangkat kedua tangan yang dilakukan oleh Harun setelah dia selesai melakukan ibadat persembahan korban bakaran untuk penghapusan dosa serta korban bakaran dan korban keselamatan untuk bangsa Israel dan untuk diri Harun ( Imamat 9:2 & 3 ). Ibadat ini adalah ibadat yang diperintahkan oleh Allah melalui Musa untuk korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah pendamaian bagimu sendiri dan bagi bangsa itu ( Imamat 9 : 7 )

3. Ulangan 32 : 40 " Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya, "
Ulasan lengkapnya adalah Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya, apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, dan tangan-Ku memegang penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku. Aku akan memabukkan anak panah-Ku dengan darah, dan pedang-Ku akan memakan daging: darah orang-orang yang mati tertikam dan orang-orang yang tertawan, dari kepala-kepala musuh yang berambut panjang. Bersorak-sorailah, hai bangsa-bangsa karena umat-Nya, sebab Ia membalaskan darah hamba-hamba-Nya, Ia membalas dendam kepada lawan-Nya, dan mengadakan pendamaian bagi tanah umat-Nya." ( Ulangan 32 : 39-43 )

5. Nehemia 8 : 7 " Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.

6. Mazmur 28 : 2 " Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.

7. Lukas 24 50. Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Gerakan mengangkat tangan dalam Alkitab menggambarkan :

  1. Mengangkat tangan berarti penyertaan Tuhan ketika terjadi perang antara Israel dan Amalek, ketika Musa mengangkat tangannya maka kuatlah bangsa Israel dan jika tangannya diturunkan bangsa Israel menjadi lemah. ( Keluaran 17 : 11 )
  2. Mengangkat tangan berarti tanda memberkati / merestui ( Imamat 9 :22 dan Lukas 24 : 50 )
  3. Mengangkat tangan menunjukkan kebesaran kuasa Allah, dan Allah sendiri yang berfirman (Ulangan 32 : 40 )
  4. Mengangkat tangan berarti bentuk kegembiraan dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (Nehemia 8 : 7 )
  5. Mengangkat tangan berarti meminta pertolongan / bantuan atau tanda penyerahan dan ketidak berdayaan ( Mazmur 28 :2 )
 
RUKUK / RUKU'

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata " Rukuk " berarti sikap membungkuk pada waktu salat, dengan tangan ditekankan/ bersandar di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata ; (membungkukkan badan dengan telapak tangan meraih / bersandar pada lutut ( condong 90 derajat ).

I Raja - Raja 18:42 " Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. " Nabi Elia melakukan Rukuk seperti Ayat I Raja - Raja 18:42 diatas sangat jelas bahwa gerakan ruku dilakukan oleh Nabi Elia ketika beribadah kepada Allah di Gunung Karmel. Gambaran penjelasan tentang kalimat " membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lutunya " bisa jadi memiliki gerak yang berbeda dengan gerakan " rukuk " pada gerakan shalat . Tetapi jika kalimat tersebut di terjemahkan sebagai bentuk gerakan " rukuk " juga tidak salah. Yang membuat kami berasumsi bahwa gerakan ibadat yang dilakukan Nabi Elia diatas gunung Karmel adalah gerakan " rukuk " seperti pada gerakan shalat agama Islam adalah terdapat kata " membungkuk " dan kata " mukanya diantara kedua lutut ".

Markus 1:7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.

Amsal 12:25. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Alkitab menulis bahwa Rukuk dilakukan oleh Nabi Elia ketika dia naik ke gunung Karmel untuk beribadat kepada Allah. Alkitab juga menjelaskan bahwa membungkuk memiliki pengertian menghormati Allah dan merendahkan diri dihadapan Tuhan; sikap bungkuk juga bisa diartikan siap melayani Allah. Dalam Kitab Amsal digambarkan bahwa kekuatiran di hati dapat membungkukkan orang atau dengan kata lain dapat membuat orang rendah diri ( minder ).

Alkitab juga menuliskan bahwa dalam melakukan ibadat kepada Allah maka hendaklah selalu terfokus kepada Allah, tidak melihat kemana - mana seperti yang tertulis pada Ulangan 4:19 " dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,"

SUJUD

Banyak sekali ayat- ayat dalam Alkitab yang menuliskan tentang melakukan gerakan sujud, sujud kepada manusia ( raja / penguasa ), sujud kepada patung dan sujud kepada apa saja yang ada di bumi. Gerakan sujud dapat diartikan sebagai bentuk menyembah kepada sesuatu yang membuat seseorang melakukan gerakan sujud. Gerakan sujud secara kasat mata sebagai bentuk pengabdian, walaupun mungkin hatinya berkata lain, tetapi dengan gerakan sujud maka secara fisik dia / orang yang melakukan gerakan sujud mau tidak mau berpartisipasi aktif tunduk dengan segala aturan tuannya. 

Beberapa kata dalam Alkitab terkait dengan kata sujud:

Kejadian 17 : 2 -6 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Kejadian 19:1. Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,

Kejadian 24:52 Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN.

Kejadian 24:26 & 27 " Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!"

Kisah ini terjadi ketika bujang ( pembantu ) Abraham mendapat perintah dari Abraham untuk mencarikan Istri bagi Ishak di tanah kelahirannya . Ketika bertemu dengan Ribka dan melakukan seperti yang menjadi tanda bagi bujang Abraham bahwa gadis Ribka adalah jodoh bagi Ishak. Si bujang Abraham bersujud menyembah TUHAN Abraham dan memuji dan memuliakan TUHAN Allah Abraham.
Keluaran 24:1. Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
Keluaran 33 : 10 Setelah seluruh bangsa itu melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.

Keluaran 34:8 & 9 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata: "Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu."

Hal tersebut terjadi karena Allah berfirman kepada Musa untuk naik ke atas Gunung Sinai pagi - pagi sekali untuk menghadap Allah. Hal ini dilakukan supaya Musa memahat kedua Loh Batu yang berisi 10 hukum Tuhan. Musa mendapat perintah untuk memahat kedua Loh Batu karena loh batu yang ditulis sendiri oleh Allah telah dipecahkan oleh Musa ketika musa Turun dari Gunung Sinai dan melihat bangsa Israel menyembah patung anak lembu dari emas. 

Keluaran 34:2 Bersiaplah menjelang pagi dan naiklah pada waktu pagi ke atas gunung Sinai; berdirilah di sana menghadap Aku di puncak gunung itu.

Bilangan 20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.

Ulangan 9:23 - 26 " Dan ketika TUHAN menyuruh kamu pergi dari Kadesh-Barnea dengan berfirman: Majulah dan dudukilah negeri yang Kuberikan kepadamu itu, maka kamu menentang titah TUHAN, Allahmu; kamu tidak percaya kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya. Bahkan kamu menentang TUHAN, sejak aku mengenal kamu. Maka aku sujud di hadapan TUHAN--empat puluh hari empat puluh malam lamanya aku sujud--,karena TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu, dan aku berdoa kepada TUHAN, kataku: Ya, Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat milik-Mu sendiri, yang Kautebus dengan kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.

Yosua 5:14 & 15 " Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Hakim - Hakim13:20 - 21 " Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah. Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.
Nabi Elia 

I Raja Raja 18:38-39 " Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
II Raja Raja 2:15 " Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah."
I Tawarikh 16:28-29 " Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. "
II Tawarikh 20:18 " Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. "
Ayub 1:20.-22 " Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Mazmur 29:2 " Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! "
Mazmur 66:3-4 " Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu."
Mazmur 95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Mazmur 96:9 Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
Yeremia 7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

Ayat - ayat diatas dengan jelas memberikan pengertian dan gambaran apa yang dimaksud dengan sujud.
...................

Membedah Asal-usul Shalat

Adzan islam, pun sudah dilakukan yahudi. Inilah panggilan doa orang yahudi, yg dilantunkan 2 (dua) kali sehari, tiap pagi dan malam. Tradisi yahudi itu sudah ada sejak ribuan tahun lalu (baca juga artikel: Sejarah bangsa Yahudi). Perhatikanlah lantunan panggilan doa yahudi itu. Dalam bahasa ibrani. Bunyinya begini: “Shema Israel Adonai Eloheinu Echad”. — Artinya: Dengarlah Israel, Tuhan itu satu. Cuma itu saja syahadat orang yahudi, dan itu sama dengan islam menjadi “la illah ha illah la”. Aslinya berbunyi “adonai eloheinu echad”.

Adonai itu kata yg digunakan orang yahudi untuk menyebut Tuhan yg namanya tidak boleh disebutkan, yaitu JHVH. Dalam bahasa indonesia, Adonai diucapkan sebagai Tuhan. So, ingat kembali bahwa islam adalah turunan ILMU dari Suhuf Ula, nabi Ibrahim. Kata ganti untuk menyebut nama Tuhan yg haram diucapkan, yaitu JHVH. Untuk menyebut itu, orang yahudi pakai istilah Adonai. Orang kristen indonesia pakai istilah Tuhan.

Tulisan JHVH yg haram diucapkan oleh orang yahudi. Kalau muncul tulisan itu, maka dibaca sebagai Adonai. Syahadat yahudi berbunyi “Adonai eloheinu ehad”. Dan “Adonai eloheinu ehad” sama dalam Al Quran sebagai “Qulhu allahu ahad”.

Syahadat yahudi berbunyi : “Shema Israel, Adonai eloheinu echad”. Di artikel ini dituliskan artinya : Dengarlah Israel, Tuhan itu satu. — Tetapi arti LEBIH HARFIAH adalah sbb: Dengarlah Israel, Tuhan Allahmu itu satu. E…loheinu artinya Allahmu. Eloheinu echad artinya Allahmu satu. Tetapi ada kata Adonai yg mendahuluinya, yaitu “Adonai eloheinu echad”. Artinya: Adonai, Allahmu satu. Atau: Tuhan, Allahmu satu. Adonai itu diterjemahkan menjadi Tuhan dalam bahasa Indonesia. Tetapi Eloh tetap dipakai sebagai Allah. — So, lengkapnya: “Shema Israel Adonai eloheinu echad”, diterjemahkan menjadi “Dengarlah Israel, Tuhan, Allahmu satu”. Itulah terjemahan dari ayat yg berasal dari kitab suci yahudi itu. Seingat saya, seperti itulah terjemahannya di dalam alkitab kristen bagian Perjanjian Lama (yg memuat kitab-kitab suci yahudi). — Nah, Eloh itu lah yg masuk ke Al Quran sebagai Allah. Ungkapan “Eloheinu echad” masuk ke dalam Al Quran sebagai “Allahu ahad”. Ada di dalam doa Qulhu / Al Ikhlas di dalam Al Quran, yg bunyinya sbb: “Qul hu allahu ahad, allahu shamad, lam yalid wa lam yulad wa lam yaqun, lahu qufuwwan ahad”. — Allahu ahad di bahasa arab adalah kutilan langsung dari Eloheinu ehad di bahasa ibrani. Eloheinu ehad sudah ada ribuan tahun sebelum Al Quran. — Kesimpulan, Allah itu Eloh di bahasa Ibrani. Kata ganti saja. Adonai atau Tuhan juga kata ganti. Nama personal dari Tuhan, yaitu JHVH tetap tidak boleh diucapkan. Baik di yahudi, kristen maupun islam, nama personal dari Tuhan tetap haram diucapkan. Padanan yg paling pas dari syahadat orang yahudi adalah Qulhu atau doa Al Ikhlas. Bandingkan : Shema Israel Adonai Eloheinu Echad, dengan Qul hu allahu ahad allahu shamad lam yalid wa lam yulad wa lam yaqun lahu …qufuwwan ahad.

Kaifiat Shalat Islam hampir sama dengan Shalat Kristen Syriac, Yang Juga sama dengan shalatnya Yahudi

Derajat dalam kaifiat shalat, 360 derajat dalam kehidupan, atau dalam Alquran disebut “darajatun” (QS 2:228, QS 3:163, QS 6:132, QS 8:4, QS 46:19), ingat kembali uraian tersebut yang sudah pernah disampaikan oleh mutawakilun. Jika belum mendapatkan uraiannya silahkan minta untuk dijelaskan.

Menurut cerita islamisme, Muhammad melakukan isra mi’raj dari Mekkah ke Yerusalem dan dari Yerusalem ke Surga. Di surga ia diberi mandat untuk mengabarkan kewajiban shalat untuk umat muslim sebanyak 5 kali, setelah tawar menawar dengan allah swt yang tadinya minta 50 kali dalam sehari, kemudian ditawar jadi 25, kemudian dikorting jadi 12, belum dikasih keringanan lagi akhirnya jadi 5 hari sekali. Dapat dibayangkan bagaimana bisa ada tawar menawar antara Allah yang katanya tak berwujud dengan manusia muhamad yang berwujud? Tentu saja kita tahu kalau cerita ini hanyalah hikayat israiliat jika kita tidak tahu makna dari itu semua. (baca juga artikel: Makna isra dan mi’raj)

1. Takbiratul Ihram (Khalifah, pemahaman pilihan si Dua Satu)

Mengangkat kedua tangan sejajar telinga, pengawalan segala sesuatu, sebagaimana hidup dimulai kelahiran, kelahiran/pemahaman akan tanggapan alternatif ILMU si Dua Satu. Maka dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah melalui ILMU-NYA, ALQURAN. Takbiratul Ihram sebagai starting point paham akan si Dua Satu, simbol starting perjalanan hidup. Bermakna penyerahan totalitas pada ILMU Allah didalam melakukan perjalanan hidup. Alternatif pilihan ILMU, Nur dan dzulumat msR seperti yang sudah kita dengar, tanggapi dan pahami.

2. Berdiri 

Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan budaya IPOLEKSOSBUD, karena jika duduk dan berdiam kita tidak mungkin bisa berjalan. Tegak artinya kehidupan harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan korps juga harus ditegakkan. Sebagai mana sabda rosulullah : “Shalat adalah tiang Dien (Dien didirikan/ditegakkan oleh rattil kemudian dilanjut teruskan shalat)”.


Rasio diatas Qalbu, pemikiran berkedudukan diatas petunjuk Allah, Alquran.

Dalam tegak berdiri, posisi kepala tunduk melihat pada tempat sujud, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh, berpartisipasi aktif pada segala hukum dan kehendak Allah melalui AlQuran. Kedua tangan mendekap ulu hati, tangan kiri ditutup oleh tangan kanan, simbol bahwa hati harus selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup dari tanggapan dzulumat msS, pasifkan tangan kiri/dzulumat yang ada pada diri kita dengan mengaktifkan tangan kanan/Nur msR.

3. Ruku’

Secara spiritual ruku’ dapat membentuk seseorang dalam kehidupannya tidak sombong, memulai merendahkan dan menundukkan diri hanya kepada ajaran Allah, Alquran msR, dan senantiasa berusaha dalam memperhalus hati dan memperbaharui kekhusyu’an shalat, merasakan bahwa dirinya hina jika tanpa pembinaan ILMU-NYA.

4. Itidal

Sama dengan makna berdiri, Rasio diatas Qalbu, pemikiran berkedudukan diatas petunjuk Allah, Alquran.

5. Sujud (penyatuan diri dengan Kehendak Allah melalui ILMU-NYA)

Sujud satu akar kata dengan kata Masjid, berpartisipasi aktif didalam penataan Dinul Islam. Ingat ayat yang berbunyi Sujudlah kamu kepada Adam, maka malaikat bersujud, berpartisipasi aktif didalam membantu Adam membentuk system ekonomi jannah/zakat, memberikan pengajaran teori ILMU melalui komunikasi aktif didalam rattil dan shalat tahajjud. Sujud meletakkan dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan dua jari-jari kaki standby. 7 titik tubuh bersentuhan dengan bumi. 7 ayat alfatihah yang sudah ter aqdun dalam diri kita harus bersentuhan dengan bumi, dengan pembuktian terbentuknya system ekonomi zakat.

Qalbu diatas Ratio, Alquran yang sudah menjadi Kitab dalam Qalbu kita berkedudukan diatas pemikiran kita. Ratio menjadi instrumen untuk menjalankan Alquran menjadi system ekonomi zakat.

Sujud dengan kedua jari kaki dilipat, pada posisi siap lari, seluruh daya kemampuan perbuatan kanan dan kiri siap berpartisipasi aktif (ingat ayat tentang nabi Sulaiman, partisipasi aktif dari kalangan Jin/teknokrat serta orang-orang beriman tentunya (jin dan orang-orang beriman berpartisipasi aktif mendukung sunnah Sulaiman), siaga dalam kondisi apapun untuk membangkitkan system ekonomi zakat (lihat pada posisi start lomba lari, jari kaki dilipat).
 

6. Duduk diantara 2 Sujud

Jika pernyataan/syahadat terbukti maka hanya perbuatan Nur msR lah yang dominan, perbuatan dzulumat dipasifkan (telapak kaki kanan berdiri dengan jari-jari kaki dilipat sedangkan kaki kiri ditidurkan). Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah melalui ILMU-NYA untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan denganNya, melalui pembentukan system ekonomi zakat.
 
7. Attahiyat : Pernyataan Ikrar

Tahap pemantapan, karena perjalanan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa, maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk semakin kokoh, yaitu dengan Ikrar simbol tangan mengacung (lihat simbol tangan mengacung seperti yang dilakukan Hitler atau presidon Soekarno jika pidato). Syahadat, pembuktian dari teori yang selama ini di aqdun kedalam qalbu, siap dibukti nyatakan dalam kehidupan. Dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Laku perbuatan Nur msR totally diaktifkan dan laku perbuatan dzulumat msS totally dipasifkan secara mendalam (lihat posisi kaki kiri berbeda kedudukannya dengan waktu tahiyat awal).

8. Salam

Tegaknya Islam sudahkan merata dibumi ini? Jika sudah kaffah maka ucapkan Alhamdulillah setelah salam, jika belum sempurna masih dalam tahap proses penataan maka ucapkanlah Istighfar, agar kita semua ter revolusi selalu oleh ILMU ALLAH, ALQURAN, sehingga system penataan ekonomi zakat/islam/jannah segera bangkit.